Presiden Palestina, Mahmoud Abbas Terserang Pneumonia

Presiden Palestina, Mahmoud Abbas Terserang Pneumonia

PALESTINA (Jurnalislam.com) – Presiden Palestina Mahmoud Abbas menderita radang paru-paru tetapi kondisinya membaik, menurut pejabat yang mengunjunginya di rumah sakit.

Ahmad Tibi, seorang anggota Arab dari Knesset, mengatakan pada hari Senin (21/5/2018) bahwa dia mengunjungi pemimpin berusia 82 tahun tersebut di sebuah rumah sakit di Ramallah di Tepi Barat yang djajah Israel, lansir Aljazeera.

“Dia menderita radang paru-paru dan diobati dengan antibiotik,” Tibi, yang juga seorang dokter, menulis di Twitter.

Memperhatikan bahwa kondisi Abbas telah “meningkat secara nyata”, Tibi menambahkan: “Dia akan dirawat beberapa hari lagi di rumah sakit. Kami membahas beberapa masalah politik.”

Presiden Palestina Mendadak Dilarikan ke Rumah Sakit

Abbas dirawat di rumah sakit untuk ketiga kalinya dalam sepekan pada hari Ahad akibat demam tinggi.

Rumah Sakit Istishari Arab
Rumah Sakit Istishari Arab

Muncul di media resmi, Saed Sarahna, kepala Rumah Sakit Istishari Arab, mengatakan Abbas mengalami “infeksi di paru-paru kanannya.”

“Dia diberi perawatan yang diperlukan dan sekarang sedang memulihkan diri,” kata Sarahna.

Foto-foto Abbas yang berjalan di sekitar bangsal dan membaca koran juga diterbitkan, untuk menenangkan spekulasi bahwa kondisinya kritis.

Media resmi mengatakan dia telah berbicara dengan sejumlah politisi daerah untuk meyakinkan mereka tentang kesehatannya.

Pejabat senior Palestina, Saeb Erekat, menghabiskan beberapa jam bersama Abbas pada hari Senin dan mengatakan dia dalam kondisi “kesehatan yang sangat baik.”

“Dia sedang memulihkan diri dan dokter memperkirakan dia akan meninggalkan rumah sakit dalam dua hari mendatang,” kata Erekat.

Abbas menjalani operasi telinga kecil pada hari Selasa lalu dan keluar beberapa jam kemudian. Dia kembali dirawat di rumah sakit pada hari Jumat, kata kantor berita resmi Palestina WAFA.

Abbas memiliki sejarah panjang masalah kesehatan, mulai dari masalah jantung hingga serangan kanker prostat satu dekade lalu.

Dia belum menunjuk seorang pengganti, dan Palestina tidak mengadakan pemilihan presiden sejak 2005.

Bagikan