RAMALLAH (Jurnalislam.com) – Presiden Palestina Mahmoud Abbas pada hari Senin (1/1/2018) mengecam sebuah keputusan oleh partai Israel yang berkuasa untuk mencaplok permukiman Yahudi di Tepi Barat yang diduduki.
Abbas mengatakan dalam sebuah pernyataan yang dikeluarkan dari kantornya bahwa Israel ingin “menghapuskan kehadiran warga Palestina dari tanah bersejarah Palestina,” lansir Anadolu Agency.
“Keputusan tersebut merupakan agresi brutal terhadap rakyat, tanah dan tempat-tempat suci Palestina,” tambahnya.
Komite sentral partai Likud menyetujui sebuah proposal pada hari Ahad yang memungkinkan pembangunan permukiman Yahudi di wilayah Palestina di Tepi Barat.
Mahmoud Abbas Desak EU Pimpin Upaya Perdamaian, Bukan AS lagi
Perdana Menteri zionis Benjamin Netahyahu belum mengomentari masalah tersebut.
Abbas menambahkan bahwa Israel tidak akan melakukan langkah “berbahaya” ini tanpa dukungan dari pemerintah AS.
Jika proposal diajukan ke parlemen Israel Knesset, perlu didiskusikan dalam tiga sesi berbeda sebelum disetujui.
Israel dilaporkan ingin membawa jumlah pemukim ilegal di Tepi Barat menjadi satu juta dalam waktu singkat, sementara setengah juta penduduk saat ini tinggal di permukiman Yahudi di tanah Palestina dan 220.000 di pemukiman di Yerusalem Timur.
Menurut hukum internasional, semua permukiman Yahudi di wilayah ini “ilegal”.