SOLO (Jurnalislam.com) – Ketua Kebangkitan Jawara dan Pengacara (Bang Japar) Soloraya ustaz Khotibul Umam mendesak aparat kepolisian untuk segera menangkap pelaku intimidasi pelemparan bom molotov di rumah Mardani Ali Sera dan dugaan pembakaran mobil yang dilakukan orang tak dikenal milik ustadzah Neno Warisman beberapa waktu yang lalu.
Kedua tokoh tersebut merupakan penggagas munculnya gerakan #2019GantiPresiden yang ada di Indonesia. Hal itu menimbulkan spekulasi bahwa apa yang dialami kedua tokoh tersebut adalah bentuk pembungkaman terhadap apa yang digelorakan oleh Mardani dan ustadzah Neno Warisman.
“Untuk menjaga kondusifitas masyarakat dan upaya penegakan hukum maka kami meminta agar aparat kepolisian untuk segera mengusut dan membongkar aksi teror ini sampai diketemukan dalang di belakangnya,” katanya dalam pesan siar yang diterima Jurnalislam.com, Ahad (22/7/2018).
“Aksi teror adalah perbuatan tidak terpuji dan pengecut yang dilakukan oleh oknum yang tidak bertanggung jawab terhadap hak asasi semua orang untuk menyatakan pendapat,” sambung ustaz Khotibul.
Ustaz Khotibul juga mengatakan, jika aparat kepolisian tidak segera mengusut kasus tersebut secara tuntas, maka pihaknya akan melaporkan Kapolri Tito Karnavian kepada DPR RI dan Presiden dikarenakan adanya tebang pilih hukum.
“Kalau kepolisian tidak bersungguh-sungguh mengusut aksi teror ini, maka kami meminta agar Presiden atau DPR RI untuk meminta pertanggung-jawaban Kapolri, karena telah lalai dalam menjalankan tugas nya,” ujarnya.
Selain itu, Bang Japar Soloraya juga meminta aparat kepolisian memberikan jaminan keselamatan kepada kedua korban tersebut, agar kasus yang terkesan ada kesamaan motif dari pelaku itu tidak terulang dan menimpa tokoh atau ulama yang lainnya.
“Meminta agar kepolisian memberi perlindungan dan jaminan keamanan kepada saudara Mardani Ali Sera dan Bunda Neno Warisman sehingga aksi teror ini tidak terjadi lagi,” tandasnya.