PII Jember Gelar Seminar Bahaya LGBT

JEMBER (Jurnalislam.com) – Pengurus Daerah (PD) Pelajar Islam Indonesia (PII) Kabupaten Jember mengadakan Seminar tentang Bahaya LGBT dalam Perspektif Islam di Pondok Pesantren Madinatul Ulum, Jenggawah, Jember, Jawa Timur, Ahad (28/2/2016). Seminar tersebut dihadiri oleh pelajar tingkat SMP dan SMA se-Kabupaten Jember.

Dalam sambutannya, KH Ahmad Lutfi selaku pengasuh Ponpes Madinatul ‘Ulum memotivasi para peserta untuk tekun menuntut ilmu. Beliau mengibaratkan perbedaan orang berilmu dan tidak seperti air sumur yang jernih dan air comberan.

“Air yang jernih itu larinya ke atas, dimanfaatkan untuk kebaikan sebagaimana yang tersaji di meja makan. Sedangkan air comberan itu larinya ke bawah, dibuang karena sudah tidak ada manfaatnya” paparnya.

Seminar ini menghadirkan pembicara Budi Eko Prasetiya, SS dari Syariah Media Community Jember yang juga merupakan Katib Jamaah Ansharusy Syariah Jember.

Dalam pemaparannya, Budi menjelaskan bahwa LGBT itu bukan timbul dari faktor genetik namun penyimpangan kejiwaan yang bisa disembuhkan. Budi menambahkan, LGBT ini bukan gaya hidup modern yang eksistensinya harus dilindungi HAM.

“LGBT ini penyimpangan yang sudah ada sejak jaman nabi Luth. Dan mirisnya, kaum ini menganggap hal ini adalah takdir yang harus dihargai sebagai HAM,” jelasnya.

Menanggapi pertanyaan peserta tentang solusi menyikapi LGBT, Budi menekankan pentingnya merujuk kepada Al-Qur’an dan As-Sunnah sebagai pedoman hidup bagi setiap persoalan, termasuk LGBT ini.

“Kita bisa mencontoh sikap nabi Luth ketika menyikapi penyimpangan kaum Sodom. Awalnya, mereka harus didakwahi dan diajak bertakwa. Lalu, beramar makruf nahi munkar dengan menjelaskan dan mengingkari kesalahan yang diperbuatnya. Dan yang tidak kalah pentingnya adalah berdoa kepada Allah meminta perlindungan dari pengaruh kemaksiatan mereka,” pungkasnya mengutip Qur’an Surat Asy Syu’ara ayat 160-175.

Reporter: Budi | Editor: Ally Muhammad Abduh | Jurniscom

Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.