PALESTINA (Jurnalislam.com) – Pejabat Palestina menolak komentar Presiden AS Donald Trump yang mendukung solusi dua negara untuk Palestina dan Israel, mengatakan kebijakan Amerika justru menghancurkan harapan untuk perdamaian.
Trump membuat pernyataan itu selama Sidang Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa pada Rabu (26/9/2018) setelah bertemu Perdana Menteri zionis Benjamin Netanyahu. Dia mengatakan solusi dua negara dapat menyelesaikan konflik Palestina-Israel yang telah berusia puluhan tahun.
Ini adalah pertama kalinya Trump mendukung solusi dua negara sebagai cara terbaik untuk menyelesaikan konflik sejak menjabat.
Husam Zomlot, kepala misi Palestina yang baru saja ditutup di Washington, DC, mengecam komentar presiden AS itu.
Baca juga: Solusi Dua Negara Sama Saja Mengakui Penjajahan Israel
“Kata-kata mereka bertentangan dengan tindakan mereka dan tindakan mereka sangat jelas [dan] menghancurkan kemungkinan solusi dua negara,” kata Zumlot.
Trump juga mengatakan dia ingin mengungkapkan rincian “kesepakatan abad ini (the “deal of the century)” untuk menyelesaikan konflik Israel-Palestina dalam dua hingga tiga bulan ke depan.
Menurut laporan, proposal itu melarang kembalinya lebih dari lima juta pengungsi Palestina dan menghapus status Yerusalem dari negosiasi.
“Saya suka solusi dua negara. Itulah yang menurut saya paling berhasil. Itulah perasaan saya,” kata Trump.
Netanyahu mengatakan setelah bertemu Trump dia “tidak terkejut” pada preferensi presiden AS atas solusi dua negara untuk perdamaian, laporan media Israel mengatakan.
Baca juga: Setelah 128 Negara Tolak Veto AS, Erdogan, Jerman, Palestina Bahas Yerusalem Lebih Lanjut
Pekan lalu, AS mengumumkan telah menutup kantor diplomatik Organisasi Pembebasan Palestina (the Palestine Liberation Organization-PLO) di Washington atas penolakan Otoritas Palestina tersebut memasuki perundingan yang ditengahi AS dengan Israel.
Langkah itu terjadi di tengah hubungan yang memburuk antara kedua pihak setelah pengakuan kontroversial Trump atas Jerusalem sebagai ibukota Israel akhir tahun lalu dan relokasi kedutaannya di sana.
“Saya benar-benar percaya sesuatu akan terjadi. Mereka mengatakan ini adalah yang paling sulit dari semua kesepakatan,” kata Trump tentang perdamaian antara kedua pihak.
“Impian saya adalah untuk menyelesaikannya sebelum akhir masa jabatan pertama saya … Saya pikir banyak kemajuan telah dibuat. Saya pikir Israel ingin melakukan sesuatu dan saya pikir bahwa Palestina benar-benar ingin melakukan sesuatu.”
Pemimpin Palestina, yang melihat Jerusalem Timur sebagai ibu kota negara mereka di masa depan, menghentikan kontak dengan AS setelah AS mengakui Yerusalem sebagai ibu kota Israel.
Palestina bersikeras status kota adalah masalah yang harus dinegosiasikan antara mereka dan orang-orang Israel.
Di masa lalu, Trump menolak komitmen jangka panjang untuk solusi dua negara, mengatakan dia akan mendukung solusi satu negara setelah pertemuan dengan Netanyahu pada Februari 2017. Dia kemudian berjalan mundur dengan mengatakan dia akan mendukung solusi dua negara jika kedua belah pihak menyetujuinya.
Baca juga: Adakah Pengaruhnya 128 Negara Tolak Veto AS? Ini Kata Para Aktivis Palestina
Nabil Abu Rudeineh, juru bicara Presiden Otoritas Palestina Mahmud Abbas, mengatakan kepada wartawan di kota Ramallah, di Tepi Barat yang dijajah Israel, bahwa Trump perlu bertindak atas pernyataannya.
“Menanggapi apa yang dikatakan Trump tentang solusi dua-negara, solusi dua negara bagi kami berarti bahwa kami memiliki negara Palestina di perbatasan 1967, dengan Jerusalem Timur sebagai ibukotanya,” kata Abu Rudeineh. “Ini adalah satu-satunya cara untuk mencapai perdamaian.”
Dia menambahkan warga Palestina ingin menyelesaikan semua masalah inti dari konflik – yang meliputi perbatasan, permukiman ilegal, pengungsi, keamanan dan status Yerusalem – “menurut resolusi PBB”.
Abbas akan berbicara di Majelis Umum PBB pada hari Kamis ini (27/9/2018).
Trump mengatakan, langkah kedutaan ke Yerusalem akan benar-benar membantu upaya perdamaian, dengan mengatakan Israel sekarang harus memberikan konsesi kepada Palestina dalam negosiasi apa pun.
2 thoughts on “Petinggi Palestina Tolak Solusi Dua Negara Donald Trump”