Pensiunan Polisi Perancis Pimpin 10 Ekstremis Sayap Kanan Serang Warga Muslim

Pensiunan Polisi Perancis Pimpin 10 Ekstremis Sayap Kanan Serang Warga Muslim

PERANCIS (Jurnalislam.com) – Jaksa Perancis mengatakan 10 ekstremis sayap kanan dengan laporan konspirasi teroris kriminal atas rencana teroris untuk menyerang Muslim, media Perancis melaporkan pada hari Kamis (28/6/2018).

Di antara sembilan pria dan satu wanita yang ditangkap dalam penggerebekan di Prancis pada hari Sabtu adalah seorang pensiunan polisi berusia 65 tahun, yang diyakini sebagai pemimpin kelompok itu, bersama dengan istrinya dan seorang mantan tentara, menurut harian Perancis Le Figaro, lansir World Bulletin.

Para tersangka memiliki “rencana yang tidak jelas untuk melakukan tindakan kekerasan yang menargetkan orang-orang beragama Islam,” kata Le Figaro mengutip sumber yang dekat dengan penyelidikan.

Baru Selesai Shalat, Jamaah Masjid di Perancis Diberondong Tembakan

Mereka berusia antara 32 hingga 69 tahun, dan juga dituduh melanggar undang-undang senjata api dan pembuatan atau kepemilikan alat peledak.

Senapan, pistol, granat buatan sendiri dan barang-barang yang digunakan dalam pembuatan bahan peledak TATP ditemukan selama penggerebekan di daerah Paris, pulau Mediterania Corsica, dan wilayah Charentes-Maritimes barat.

Para tersangka berencana untuk menargetkan “wanita Muslim mengenakan jilbab di jalan yang dipilih secara acak, para imam, dan tahanan Islamis setelah mereka dibebaskan dari penjara,” menurut media Perancis TF1.

Ke-10 orang itu diyakini menjadi bagian dari kelompok sayap kanan radikal yang disebut Aksi Pasukan Operasional atau AFO, yang bekerja untuk menghasut orang-orang Prancis untuk memerangi kaum Muslim, dan menyebut Muslim “musuh di dalam.”

Di situs webnya “Guerre de France” (War for France), AFO mengatakan bahwa mereka melatih “tentara-warga” Perancis untuk bertempur di wilayah Prancis.

Tolong Bocah Tergantung di Balkon, Pemuda Muslim Mali Dijuluki Spiderman Perancis

Ada gelombang penangkapan serupa Oktober lalu di mana target mereka diduga para pengungsi dan masjid.

“Saya tidak terkejut dengan penangkapan ini karena iklim Islamophobia saat ini mendorong semacam peralihan dari kata-kata menjadi perbuatan,” kata Abdallah Zekri dari Dewan Komune Muslim Prancis setelah penangkapan.

Dewan itu mengatakan bahwa mereka mengkhawatirkan keamanan sekitar 2.500 masjid di negara itu.

Perancis adalah rumah bagi sekitar 5,7 juta Muslim, hampir 9 persen dari populasi, menurut laporan akhir tahun lalu oleh lembaga pemikir berbasis di AS Pew Research Center.

Bagikan