FILIPINA (Jurnalislam.com) – Krisis Marawi meluap ke provinsi lain di selatan negara tersebut, kata beberapa pejabat militer dan kelompok Pembebasan Islam Moro, Anadolu Agency melaporkan Ahad (3/8/2017).
Krisis ini terjadi setelah Presiden Rodrigo Duterte mengatakan pada hari Jumat (1/8/2017) bahwa milisi Islam bersenjata lengkap telah terlihat di daerah pedalaman Buldon, Maguindanao, Mindanao tengah di Filipina selatan.
Kepala Komando Mindanao Barat Letnan Jenderal Carlito Galvez Jr. pada hari Sabtu (2/8/2017) mengkonfirmasi penilaian Duterte bahwa kelompok Maute telah memperluas pengaruhnya di luar Marawi, lokasi pengepungan yang diperpanjang sejak Mei ini.
“Itulah mengapa Front Pembebasan Islam Moro (the Moro Islamic Liberation Front-MILF) sekarang melakukan yang terbaik untuk mengatasi situasi di Maguindanao,” kata Galvez kepada wartawan pertahanan yang meliput konflik Marawi.
Inquirer online pada hari Jumat melaporkan bahwa juru bicara MILF Von Al Haq meminta anak buah mereka untuk segera memverifikasi klaim Duterte dan mengkonfirmasikannya.
“Mereka bisa menuju ke kota Butig karena letaknya dekat Buldon atau di Maguindanao,” kata Al Haq.
Kelompok IS Filipina akan Tinggalkan Kota Marawi Jika Pasukan Islam Moro Turut Campur
Dia mengatakan bahwa mereka tidak dapat memobilisasi pasukan mereka untuk memburu militan tersebut karena mereka juga melakukan operasi lainnya yang terus berlanjut di bagian lain Maguindanao terhadap kelompok ekstremis.
“Kami membutuhkan pasukan dan peluru,” tambahnya.
Di situs resminya, MILF mengatakan bahwa krisis Marawi yang meluap adalah konsekuensi alami dari sebuah penyakit yang tidak ditangani dengan benar, sebuah “situasi yang tidak menguntungkan.”