FILIPINA (Jurnalislam.com) – Pertempuran sporadis terus berlanjut di kota Marawi meskipun militer Filipina mengumumkan kemenangan total, dua pekan lalu, atas kelompok-kelompok pro Islamic State (IS) di Asia Tenggara.
Militer masih bertempur melawan beberapa milisi yang bersembunyi di tengah reruntuhan sebuah kota yang dilanda serangan udara pemerintah selama berbulan-bulan. Pasukan telah membunuh sembilan militan di Marawi, kata Kolonel Romeo Brawner pada hari Senin (6/11/2017), menekankan mengapa penduduk ditekankan berada di luar zona pertempuran yang hancur itu, lansir Aljazeera.
Tentara mengumumkan untuk mengakhiri operasi tempur di Marawi selatan dua pekan lalu, setelah mereka yakin telah membunuh kelompok terakhir dari sebuah aliansi perlawanan yang menguasai bagian-bagian kota tepi danau tersebut selama lima bulan.
Lebih dari 1.100 orang, sebagian besar milisi, tewas dan 350.000 orang lainnya mengungsi akibat kerusuhan Marawi, sebuah krisis yang mengejutkan Filipina yang mayoritas Katolik dan menyebabkan kegelisahan tentang IS yang mempengaruhi mayoritas Muslim di pulau Mindanao.
Filipina: Ini Laporan Resmi Berakhirnya Operasi Militer di Marawi
Mengikuti krisis keamanan terbesar di negara itu dalam beberapa dasawarsa, militer Filipina menghasilkan upaya baru dalam sepekan sejak mereka membunuh Isnilon Hapilon, pemimpin kelompok Abu Sayyaf dan amir IS di Asia Tenggara.
Wakilnya yang diduga adalah Mahmud Ahmad, dan Amin Baco, juga orang Malaysia, juga diyakini terbunuh, begitu juga Omarkhayan Maute, anggota tertinggi dalam aliansi tersebut.
Tapi sejak saat itu, muncul kabar bahwa Baco selamat dari pertempuran.
“Kami masih mencari Amin Baco,” kata Sekretaris Pertahanan Delfin Lorenzana, menggambarkan warga Malaysia tersebut kemungkinan menjadi amir baru para kelompok bersenjata.
“Dia bisa berada di suatu tempat di pulau Jolo atau di dekat Maguindanao,” seorang kolonel tentara yang akrab dengan kelompok-kelompok Islam bersenjata di Mindanao mengatakan kepada Reuters.
Pihak berwenang Filipina sedang mencari Baco, yang bisa menjadi pemimpin baru kelompok pro-IS di Asia Tenggara, kata kepala keamanan.
Kepala polisi Ronaldo dela Rosa mengatakan bahwa dia menerima informasi serupa bahwa Baco, ahli pembuat bom, telah mengambil peran sebagai pemimpin IS di Marawi.
Informasi bahwa Baco sekarang memimpin milisi yang berasal dari Indonesia, ia ditangkap di Marawi pekan lalu, kata dela Rosa.
Pada awal tahun 2011, Baco memfasilitasi pergerakan dana, senjata dan pejuang ke Filipina dari Indonesia dan Malaysia, namun hubungannya dengan jaringan IS diketahui tidak kuat, kata seorang pejabat intelijen militer lainnya.
Dia mengatakan Baco berada dalam posisi untuk mengambil alih karena keakrabannya dengan pejuang dari berbagai kelompok di Mindanao.