SOMALIA (Jurnalislam.com) – Pasukan Uni Afrika di Somalia (The African Union peacekeeping mission in Somalia-AMISOM) telah meminta maaf karena telah menewaskan empat warga sipil setelah tentara mengira bahwa mereka adalah mujahidin al-Shabab ketika mereka tidak berhenti di sebuah hambatan, Aljazeera melaporkan, Ahad (17/04/2016).
Permintaan maaf tersebut dinyatakan pada hari Ahad, sehari setelah peristiwa itu terjadi di daerah Buulo Mareer di wilayah Lower Shabelle, 80 km sebelah selatan dari ibukota Mogadishu.
"Sebuah kendaraan melaju mendekati hambatan dan gagal mematuhi peringatan berulang-ulang untuk berhenti. Pasukan berasumsi mobil tersebut adalah Kendaraan Berisi Perangkat Peledak Improvisasi (Vehicle Borne Improvised Explosive Device-VBIED), dan melepaskan tembakan yang mengakibatkan kematian empat orang yang berada dalam kendaraan," kata sebuah pernyataan yang dikeluarkan oleh AMISOM.
"AMISOM menyesalkan hilangnya nyawa warga sipil yang terjadi selama operasi dan menyatakan belasungkawa tulus kepada keluarga yang ditinggalkan," kata pernyataan itu.
Insiden itu telah diajukan kepada komisi Uni Afrika dan penyelidikan AMISOM telah dibuka untuk menentukan keadaan penembakan, kata kantor berita AFP.
Namun Human Rights Watch menyerukan AMISOM untuk melaksanakan "investigasi menyeluruh dan transparan" atas insiden tersebut sebelum mencapai kesimpulan.
"Jika AMISOM dan negara-negara pemasok pasukan yang terlibat benar-benar berkomitmen untuk mengawasi perilaku mereka, mereka harus memastikan bahwa penyelidikan harus lebih dari sekedar mempertanyakan tentara mereka sendiri dan bahwa saksi dapat berbicara dengan bebas, tanpa takut akan adanya pembalasan," Laetitia Bader, juru bicara Human Rights Watch di Kenya, mengatakan kepada Al Jazeera.
Pemerintah Somalia dijaga oleh kekuatan 22.000 misi AMISOM Uni Afrika untuk melawan mujahidin al-Shabaab (afiliasi al-Qaeda di Afrika), yang telah bersumpah untuk menggulingkan pemerintah boneka yang korup dan didukung Barat (Amerika dan sekutunya).
Al-Shabaab meningkatkan aktivitas serangannya dalam beberapa bulan terakhir, mengambil banyak kemenangan dan keuntungan dari sikap apatis misi AMISOM dan kelemahan pemerintah boneka Somalia.
Deddy | Aljazeera | Jurnalislam