Netanyahu Ungkap Syarat Akhiri Perang: Pelucutan Hamas hingga Usir Warga Gaza

Netanyahu Ungkap Syarat Akhiri Perang: Pelucutan Hamas hingga Usir Warga Gaza

PALESTINA (jurnalislam.com)- Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menyatakan bahwa seluruh Jalur Gaza akan berada di bawah kendali penuh militer Israel setelah operasi militer yang sedang berlangsung berakhir. Hal ini disampaikannya dalam konferensi pers pertamanya sejak Desember lalu, yang menandai sikap keras Israel dan menetapkan syarat-syarat ekstrem untuk mengakhiri perang di wilayah yang terkepung itu.

Dalam pernyataannya, Netanyahu menyebut sejumlah syarat untuk menghentikan agresi, antara lain pembebasan seluruh tawanan Israel, pelucutan senjata Hamas, pengasingan para pemimpin Hamas, serta yang paling kontroversial melanjutkan rencana yang digagas oleh mantan Presiden AS Donald Trump untuk mengusir warga Palestina dari Gaza.

Rencana tersebut sebelumnya menyebut bahwa Jalur Gaza akan diubah menjadi “Riviera Timur Tengah” dan dikelola oleh Amerika Serikat. Ini merupakan kali pertama Netanyahu secara terbuka mengaitkan rencana pengusiran massal itu dengan strategi resmi Israel. Banyak negara dan kelompok hak asasi manusia internasional mengecam gagasan tersebut sebagai bentuk pembersihan etnis.

Pernyataan itu disampaikan di tengah meningkatnya intensitas serangan Israel yang menyebabkan ratusan warga Palestina, termasuk anak-anak dan perempuan, terbunuh hanya dalam beberapa hari terakhir. Sejak Rabu (21/5) dini hari saja, sedikitnya 82 warga Palestina dilaporkan meninggal dunia. Kelaparan juga semakin meluas, sementara blokade masih diberlakukan ketat dan hanya sejumlah kecil truk bantuan yang diizinkan masuk.

Netanyahu juga mengatakan bahwa Israel akan tetap terbuka terhadap “gencatan senjata sementara” dan kemungkinan pertukaran sandera, namun tanpa melemahkan kebebasan operasi militernya. Ia menyinggung rencana distribusi bantuan bersama Amerika Serikat, yang diklaim dilakukan agar Hamas tidak mengontrol pasokan makanan. Namun Hamas membantah menerima atau menguasai bantuan tersebut.

Kritik Pedas dari Oposisi: ‘Obsesi Berbahaya Netanyahu’

Pernyataan Netanyahu memicu kecaman keras dari oposisi Israel. Pemimpin oposisi Yair Lapid memperingatkan bahwa strategi Netanyahu akan membawa Israel pada pendudukan panjang di Gaza, kematian tentara yang terus berjatuhan, serta keruntuhan reputasi internasional dan ekonomi nasional.

Yair Golan, pemimpin partai Demokrat, bahkan menyebut Netanyahu sebagai “pria yang tertekan, terobsesi, dan suka berbohong,” yang tak mau bertanggung jawab atas konsekuensi kebijakannya.

“Saya akan menuntut Anda atas pencemaran nama baik karena kebohongan yang Anda sebarkan tentang saya,” tegas Golan, “dan kami akan segera mengalahkan Anda dalam pemilihan umum serta mengirim Anda ke halaman sejarah.”

Sebelumnya, Netanyahu mengecam Golan atas ucapannya yang menyinggung, “Negara yang waras tidak membunuh bayi sebagai hobi.” Netanyahu menyebut pernyataan itu sebagai hal yang “menjijikkan.” (Bahry)

Sumber: Al Jazeera

Bagikan