Mujahidin Al Shabaab Serang Pangkalan Militer Uni Afrika, 50 Tentara Burundi Tewas

SOMALIA (Jurnalislam.com) –  Mujahidin al Shabaab, cabang resmi al Qaeda di Somalia, dilaporkan menewaskan lebih dari 50 tentara Burundi yang ditempatkan di sebuah pangkalan Uni Afrika di kota Leego, Somalia selatan, The Long War Journal melaporkan Jumat (26/06/2015).

Pasukan Burundi adalah bagian dari AMISOM (African Union Mission in Somalia) atau Misi Uni Afrika di Somalia.

Basis Uni Afrika (AU) di Leego, yang terletak di timur laut ibukota Mogadishu, diserang tadi malam setelah seorang pembom istisyhad meledakan bom di dekat fasilitas. Setelah ledakan, tim penyerang al Shabaab berhasil masuk dalam kompleks, menewaskan puluhan.

The Guardian mengutip saksi yang mengatakan bahwa "sebanyak 50 mayat" ditemukan di markas setelah serangan. Laporan lainnya melaporkan jumlah mayat hampir mencapai 70 tentara Burundi. Menurut The Guardian, saat itu terdapat 100 tentara Burundi di pangkalan.

Sebuah pernyataan yang dirilis oleh Shabaab di stasiun radio Al Andalus, yang berafiliasi dengan Faksi  jihad tersebut, mengatakan bahwa pasukannya mampu menyita banyak senjata ringan dan berat sebagai ghonimah.

Al Shabaab juga mampu mengambil kontrol penuh atas markas dan bendera Al Shabaab berkibar di atas markas.

Radio Al Furqan, stasiun lain yang terkait al Shabaab, mengatakan bahwa para mujahidin juga menguasai beberapa kendaraan dan memberikan  khotbah untuk warga sipil di dekatnya.

Satu pernyataan al Shabaab dari Radio Al Andalus menunjukkan bahwa serangan ini dilakukan oleh "Batalyon Syeikh Abu Zubair," yang diberi nama oleh amir al Shabaab yang gugur (syahid) dalam serangan pesawat tanpa awak AS tahun lalu.

Batalyon Syeikh Abu Zubair juga berada di belakang serangan terhadap pasukan Ethiopia pekan lalu di Somalia selatan. Lebih dari 60 tentara Ethiopia dikatakan tewas dalam serangan itu.

Al  Shabaab juga telah merilis beberapa gambar "penyergapan" pasukan Ethiopia.

Media pemerintah Somalia telah memperingatkan bahwa Shabaab merencanakan untuk meningkatkan serangan terhadap pasukan asing di Somalia selama bulan Ramadhan.

Deddy | The Long War Journal | Jurniscom
 

Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses