JAKARTA(Jurnalislam.com)— Majelis Ulama Indonesia (MUI) bersama Care For Humanity (ACT) meluncurkan Gerakan Nasional Sejahterakan Dai Indonesia, Rabu (15/9). Program ini akan membantu para dai terdampak pandemi Covid-19.
Ketua MUI Bidang Dakwah dan Ukhuwah, KH Muhammad Cholil Nafis, mengatakan para dai tidak pernah memberikan tarif ketika ingin mengisi sebuah acara keagamaan dan juga tidak pernah untuk meminta kebutuhannya terpenuhi, sebab mereka mempunyai Iffah (harga diri) akan tetapi kitalah yang memperhatikan kebutuhan para dai agar tidak berhenti untuk memberikan dakwah kepada masyarakat.
Cholil mengkhawatirkan dengan keadaan pandemi saat ini banyak yang mengalami krisis ekonomi belum lagi di tambah dengan tanggungan keluarga istri dan anak lalu jangan sampai keadaan seperti ini mengubah para dai untuk semata-mata mencari uang agar terpenuhi kehidupannya.
Kiai Cholil mengajak kepada masyarakat atau lembaga lainya bisa membantu hal ini dengan, berinfak atau sedekah yang nanti akan di kelola Lembaga ACT yang bekerja sama dengan majelis taklim, masjid, dan pondok pesantren.
“Di sinilah menyatakan orang Indonesia itu dermawan mari kita kelola bersama agar dana ini sampai kepada orang yang benar-benar membutuhkan dan yang berhak,” kata dia.
Menurut Kiai Cholil, ACT adalah lembaga yang bisa dipercayai memiliki jaringan yang dimaksimalkan untuk membantu kalangan ulama orang-orang yang berdakwah, dan hal ini harus dibatasi dalam arti tidak membantu ulama yang kaya dan mampu.
“Maka dari itu ACT juga memiliki kriteria dai yang harus di bantu seperti apa. Kriteria dai yang harus di bantu adalah fakir dan miskin terlebih lagi harus seorang dai tidak terlepas dari itu saja bahkan guru ngaji dan imam-imam sholat rawatib yang kesulitan dalam ekonominya harus di bantu,” tutur di.
Kiai Cholil menyampaikan terimakasih kepada ACT yang telah memuliakan para dai sebab memang sebaik-baiknya ucapan dan ungkapan dalam hidup ini adalah berdakwah.
President ACT, Ahyudin, mengatakan ACT dan MUI bekerja sama dalam program Gerakan Nasional Sejahterakan Dai Indonesia. Sebab ulama adalah orang yang harus kita muliakan adalah pewaris para nabi.
Dia memaparkan bahwa ada beberapa prorgam yang sudah berjalan pada Rabu (15/9) yang berhubungan dengan kebutuhan dai, makanannya, kendaraan, dan tempat tinggal. “Dari tahap awal ini kami akan memberikan kepada 1.000 dai pertama yang mendapatkan dana sebesar 1juta/bulan, dana ini menjadi harapan kami agar bisa mengurangi beban hidup para dai yang selama ini membantu menguatkan spiritual masyarakat,” ujar dia.