Menbud Fadli Zon Bertemu MPUII, Bahas Peran Umat Islam dalam Pembangunan Bangsa

Menbud Fadli Zon Bertemu MPUII, Bahas Peran Umat Islam dalam Pembangunan Bangsa

JAKARTA (jurnalislam.com)– Menteri Kebudayaan, Fadli Zon, menghadiri forum dialog bersama Majelis Permusyawaratan Umat Islam Indonesia (MPUII) yang berlangsung di Gedung Dewan Dakwah Islamiyah Indonesia, Jakarta, pada Rabu (1/10/2025).

Pertemuan tersebut menjadi ajang diskusi terbuka antara pemerintah dan tokoh-tokoh Islam mengenai arah pembangunan nasional, kontribusi umat dalam kehidupan berbangsa, hingga dukungan terhadap pemerintahan Presiden Prabowo Subianto.

Dialog dipandu oleh Prof. Ir. Daniel Moch Rosyied, PhD, Sekretaris Jenderal MPUII, yang menekankan pentingnya umat Islam menyesuaikan langkah dengan arah kebijakan negara.

“Posisi umat harus tepat dalam membantu serta bekerja sama menyukseskan pemerintahan Prabowo Subianto,” katanya.

Dalam pemaparannya, Menbud Fadli Zon menyampaikan apresiasi kepada MPUII yang dinilai mampu memberikan masukan strategis. Ia menjelaskan, perhatian Presiden terhadap mayoritas umat Islam di Indonesia salah satunya diwujudkan melalui pembentukan Kementerian Haji dan Umrah.

“Kementerian ini tidak hanya mengurus ibadah, tetapi juga punya nilai ekonomi yang besar. Bahkan Presiden menggagas Indonesian Village di Madinah, yang di dalamnya ada hotel, rumah makan, dan fasilitas lain untuk masyarakat Indonesia,” ungkap Fadli.

Selain itu, Fadli menyoroti kepemimpinan Presiden Prabowo di bidang politik luar negeri, khususnya sikap tegas terhadap isu Gaza.

“Pak Prabowo memegang kendali langsung kebijakan luar negeri. Beliau turut menyerukan penghentian kekerasan di Gaza, dan kini kita melihat semakin banyak negara Barat mulai mengakui Palestina,” ujarnya.

Sesi diskusi kemudian dilanjutkan dengan berbagai tanggapan dari anggota MPUII. Agus Maksum menekankan perlunya implementasi Pasal 33 UUD 1945 dengan memperkuat Koperasi Merah Putih yang kini telah mencapai 80 ribu unit. Menurutnya, koperasi harus terkoneksi digital dan terintegrasi dengan layanan transportasi daring agar pemerataan ekonomi dapat terwujud.

Sementara itu, ustadz Salim Abdullah mengangkat isu penulisan sejarah bangsa. Ia menilai narasi sejarah harus diperkuat agar identitas nasional semakin kokoh. Menjawab hal tersebut, Fadli menyebut pemerintah tengah menyiapkan pengerjaan sejarah nasional, termasuk mengangkat temuan penting seperti situs Bongal di Tapanuli Utara yang menunjukkan jejak peradaban Islam abad ke-7, serta lukisan gua purba di Maros, Muna, dan Sangkulirang.

“Indonesia adalah peradaban tua yang tidak menghancurkan tradisi, tetapi merangkulnya,” jelasnya.

Turut hadir dalam forum ini, Ketua Utama MPUII KH. Mochammad Achwan, Staf Ahli Menteri Kebudayaan Masyitoh Annisa Ramadhani Alkitri, serta jajaran anggota MPUII.

Menutup dialog, Fadli Zon kembali menegaskan pentingnya stabilitas nasional sebagai syarat utama pertumbuhan ekonomi. “Kita harus bersyukur Indonesia relatif aman dan damai. Stabilitas adalah modal paling mahal, sekaligus prasyarat mutlak untuk pembangunan,” katanya.

Menurut Fadli, pemerintah akan terus mendorong kemandirian pangan, energi, dan pertahanan, sembari membuka ruang kolaborasi seluas-luasnya dengan umat Islam serta seluruh elemen bangsa.

Sumber: okezone

Bagikan