Kunjungan Jokowi ke Iran Kontra-produktif dengan Keinginan Mayoritas

Kunjungan Jokowi ke Iran Kontra-produktif dengan Keinginan Mayoritas

SERANG (Jurnalislam.com) – Kunjungan Presiden Joko Widodo ke negara Syiah Iran pada saat umat Islam di Aleppo dibantai oleh tentara Syiah Bashar Asaad sekutu Iran, dikritisi banyak pihak. Komisi Nasional Anti Pemurtadan (KNAP) menilai, langkah pemerintah itu sebagai bentuk gagalnya pemerintah membaca situasi.

“Gagal membaca situasi, hanya karena masukan dari pihak-pihak tertentu yang ingin mengacaukan momen (Save Aleppo),” ujar kata pengurus KNAP, Ustadz Abu Al Izz kepada jurniscom di Anyer, Serang, Senin (19/12/2016).

Ia melanjutkan, seharusnya pemerintah harus lebih peka terhadap isu kemanusiaan dan tidak melakukan hal yang kontra-produktif dengan apa yang diinginkan umat Islam Indonesia yang mayoritas.

“Tentu kita sebagai warga Indonesia sangat menyayangkan. Karena Iran tidak akan menguntungkan Indonesia. Tergoda dengan iming-iming, tanpa mempertimbangkan lebih jauh,” ujarnya.

Oleh sebab itu, ia mendesak pemerintah sebagai negara dengan penduduk muslim terbesar untuk berperan aktif dan memainkan perannya di kancah internasional untuk menghentikan genosida di Aleppo.

“Tentu kita sebagai bagian dari rakyat Indonesia, ingin Indonesia untuk memainkan peran internasional. Menekan para pihak yang terlibat untuk memberhentikan pembantaian di Aleppo,” tegasnya. Sebab, lanjutnya, langkah pemerintah tersebut akan akan memicu konflik internasional.

Lebih dari itu, ia mengimbau kepada umat Islam untuk tetap sabar menghadapi ujian ini. Tetap mendoakan dan membantu sekemampuan.

Reporter: Muhammad Fajar

Bagikan