IS Kuasai Dua Desa di Irak Setelah Pasukan Peshmerga Tinggalkan Barat Kirkuk

IS Kuasai Dua Desa di Irak Setelah Pasukan Peshmerga Tinggalkan Barat Kirkuk

IRAK (Jurnalislam.com) – Kelompok Islamic State (IS) bergeser ke dua desa di sebelah barat Kirkuk menyusul mundurnya pasukan Peshmerga Kurdi dari daerah tersebut.

Desa Taweeli’ah dan al-Maliha, di provinsi Dibis di barat laut, berada di bawah kendali penuh IS pada hari Selasa (17/10/2017), seorang koresponden Al Jazeera yang berbasis di Erbil mengutip sumber keamanan mengatakan.

IS menyusup ke desa-desa tersebut dari padang pasir provinsi Anbar dan Salahuddin, memanfaatkan kekosongan keamanan yang ditinggalkan oleh mundurnya pasukan Peshmerga.

Pasukan Kurdi menguasai daerah-daerah yang disengketakan di provinsi Kirkuk, Niniwe, Diyala dan Salahuddin saat IS memasuki Irak utara pada tahun 2014 setelah tentara Irak ambruk.

Masuknya kemarin IS terjadi saat militer Irak melanjutkan operasi utamanya untuk merebut kembali provinsi Kirkuk yang kaya minyak di tengah perselisihan yang meningkat menjelang referendum 25 September yang kontroversial mengenai pemisahan diri Kurdi yang oleh Baghdad dinyatakan ilegal.

Komando Operasi Gabungan: Pasukan Irak Kendalikan Penuh Kota Kirkuk

Pada hari Senin, pasukan Irak dengan mudah menguasai kota Kirkuk setelah pasukan Kurdi mengundurkan diri.

Pasukan Kurdi sebelumnya berjanji untuk membela Kirkuk, dan selama tiga hari mereka terlibat dalam perseteruan bersenjata dengan pasukan pemerintah Irak dan sekutu-sekutu yang didukung oleh Iran yang dikenal sebagai Pasukan Mobilisasi Populer (PMF) di pinggiran kota.

Dua ladang minyak utama dan fasilitas di provinsi Kirkuk sekarang berada di bawah kendali Kementerian Perminyakan Irak, kata seorang juru bicara kementerian pada hari Selasa. “Kementerian sekarang juga menguasai sumur minyak dan fasilitas di Kirkuk,” kata Asim Cihad kepada kantor berita Anadolu.

Pasukan Peshmerga pada hari Selasa juga mulai mengundurkan diri dari distrik Makhmur di sebelah tenggara Mosul di Irak utara, menurut seorang perwira militer Kurdi.

“Pasukan Kurdi memindahkan alat berat mereka ke Erbil,” kata Kapten Taher Saadullah al-Duski kepada Anadolu.

Dia mengatakan pasukan pemerintah Irak belum memasuki distrik tersebut. Al-Duski tidak memberikan alasan penarikan Kurdi dari daerah tersebut.

Perwira militer Kurdi Sirwan Khalil juga mengatakan pasukan Peshmerga keluar dari desa Kanhash di kota bersejarah Nimrud, sebelah tenggara Mosul.

Tanda-tanda keretakan telah muncul di antara dua faksi dominan Irak Kurdi, Partai Demokratik Kurdistan (PPK) dan Serikat Patriotik Kurdistan (PUK).

Pasukan Irak juga mengatakan pada hari Selasa bahwa mereka merebut kota Sinjar Yazidi di Kurdi dari Peshmerga.

“Tentara Irak dan Pasukan Mobilisasi Populer memasuki kota Sinjar setelah Peshmerga mengundurkan diri tanpa pertempuran,” kata Hashed al-Shaabi, sebuah pasukan paramiliter yang sebagian besar terdiri dari milisi Syiah yang dilatih Iran.

Kota barat laut terkenal sebagai situs salah satu kekejaman terburuk IS saat membunuh ribuan orang Yazidi dan menculik ribuan perempuan dan anak perempuan Yazidi.

Pasukan Peshmerga menarik diri dari wilayah Khanaqin, di perbatasan dengan Iran, saat pasukan Irak bersiap untuk mengambil alih posisi mereka, kata sumber keamanan kepada kantor berita Reuters.

Bagikan