KORSEL (Jurnalislam.com) – Korea Utara memprovokasi dengan menembakkan rudal balistik untuk menguji respon Presiden AS Donald Trump, kata kementerian pertahanan Korea Selatan.
Penasihat Keamanan Nasional AS Michael Flynn minta berbicara dengan pemimpin Korea Utara Kim Jong-un setelah Pyongyang melakukan uji tembak rudal pada hari Sabtu, kepresidenan Korea Selatan, Blue House, mengatakan dalam sebuah pernyataan, Ahad (12/02/2017), lansir Aljazeera.
Trump pada hari Sabtu meyakinkan bahwa Jepang memiliki dukungan penuh Amerika Serikat setelah peluncuran rudal.
“Saya hanya ingin semua orang memahami dan sepenuhnya tahu bahwa Amerika Serikat berdiri di belakang Jepang, sekutu besar kami, 100 persen,” kata Trump pada konferensi pers bersama dengan Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe.
Dalam pembicaraan telepon antara Flynn dan timpalannya dari Korea Selatan Kim Kwan-jin, AS dan Korea Selatan sepakat untuk mengeksplorasi semua kemungkinan pilihan untuk mengendalikan provokasi Korea Utara, kata Blue House.
Rudal tersebut terbang sekitar 500 km sebelum jatuh ke laut, juru bicara kementerian pertahanan Korea Selatan mengatakan, menambahkan jenis tepat rudal belum diidentifikasi.
“Kami yakin bahwa peluncuran rudal … ditujukan untuk menarik perhatian global ke Utara dengan membual mengenai kemampuan nuklir dan rudalnya,” kata kementerian itu dalam sebuah pernyataan.
“Kami juga percaya bahwa itu adalah provokasi bersenjata untuk menguji respon pemerintah baru AS di bawah Presiden Trump,” tambahnya.
Seoul awalnya mengatakan rudal itu kemungkinan adalah Rodong yang memiliki jarak tempuh menengah, namun kemudian mengatakan rudal itu kemungkinan adalah Musudan, yang dirancang untuk terbang sejauh 3,000-4,000km.
“Peluncuran ini juga tampaknya menjadi bagian dari upaya Korut untuk terus meningkatkan kemampuan rudalnya,” kata seorang pejabat militer yang dikutip kantor berita Yonhap mengatakan.