PERANCIS (Jurnalislam.com) – Presiden Emmanuel Macron akan berbicara kepada negara mengenai krisis “rompi kuning (yellow vest)” pada hari Senin (10/12/2018) dan bertemu dengan anggota serikat pekerja dan pemimpin bisnis untuk mencari cara mengakhiri protes yang telah mengguncang Prancis tersebut.
Pejabat pemerintah mengatakan tokoh sentris berusia 40 tahun itu akan mengumumkan “langkah-langkah segera dan konkret” untuk menanggapi keluhan para demonstran.
Seruan-seruan telah dilancarkan berlipat ganda melintasi spektrum politik atas tindakan drastis, dimana mantan kandidat presiden sayap kanan Marine Le Pen mendesak Macron untuk “mengakui penderitaan masyarakat dan memberikan tanggapan yang segera dan sangat kuat”.
“Jelas bahwa kami meremehkan kebutuhan masyarakat untuk membuat diri mereka didengar,” kata juru bicara pemerintah Benjamin Griveaux kepada radio Europe 1 pada hari Ahad.
Baca juga:
-
Sudah 1.220 Demontran Ditangkap dalam Kerusuhan Kenaikan BBM di Perancis
-
Kerusuhan Meningkat, Perancis Tunda Rencana Kenaikan Harga BBM
-
Demo Kenaikan BBM di Paris Rusuh, 222 Pasukan Keamanan Terluka
-
Presiden Perancis: Beberapa Bulan Lagi Islam akan Dipraktekan di Setiap Tempat di Negara Ini
Menteri Keuangan Bruno Le Maire mengatakan pekan-pekan kerusuhan itu merupakan “malapetaka ekonomi” bagi Prancis, menyebabkan kekacauan di jalan-jalan dan memadamkan pembeli dan pengunjung (turis) menjelang Natal.
“Rompi kuning”, berupa jaket keselamatan bercahaya yang harus dibawa di semua mobil Prancis sesuai undang-undang, mulai melancarkan aksi penghalang jalan nasional pada 17 November sebagai protes terhadap kenaikan pajak yang menaikkan harga bahan bakar.
Demonstrasi mereka sejak itu berubah menjadi gerakan massa melawan mantan bankir Macron, yang dituduh oleh para pengunjuk rasa tidak lagi memiliki hubungan dengan orang-orang biasa di Prancis.
Perampokan dan kerusuhan, yang sebagian besar dituduh dilakukan oleh agitator kiri-jauh dan kanan-jauh, telah berulang kali pecah di Paris, menyebar ke Bordeaux, Toulouse, dan kota-kota lainnya.
Pihak berwenang mengatakan kerusakan properti yang terjadi di ibukota pada hari Sabtu jauh lebih buruk daripada sepekan sebelumnya, dengan mobil terbakar dan pecahan kaca yang tersisa berserakan di beberapa lingkungan.
Sekitar 10.000 pengunjuk rasa telah dibawa ke jalan-jalan Paris, di mana sekitar 8.000 polisi dikerahkan.
3 thoughts on “Kerusuhan Paris: Presiden Perancis akan Temui Serikat Pekerja dan Pemimpin Bisnis”