Kematian Corona Global 700 Ribu Jiwa, Eropa Kembali Tutup Perbatasan

Kematian Corona Global 700 Ribu Jiwa, Eropa Kembali Tutup Perbatasan

INTERNASIONAL(Jurnalislam.com) – Kasus kematian akibat virus corona (Covid-19) secara global kini menembus 700.000 kasus. Akibatnya banyak negara di wilayah Eropa kembali memberlakukan pembatasan perjalanan dan aturan penahanan baru pada Kamis (6/8/2020).

Wilayah Eropa sendiri memiliki lebih dari 200.000 kasus kematian sejak munculnya wabah pada Desember 2019 lalu. Meskipun begitu, jumlah kematian meningkat dengan cepat di wilayah Amerika Latin dan India.

Pandemi global ini sedikitnya menewaskan 716.302 individu di seluruh dunia, dengan Amerika Serikat mencatat kematian terbanyak dengan 162.708 kasus, diikuti oleh Brasil dengan 98.644 kasus kematian.

Kota Melbourne, Australia memasuki aturan penguncian terberat negara pada Kamis,dengan menutup bisnis yang tidak penting dan mengharuskan ratusan ribu lebih masyarakat untuk tinggal di rumah kembali.

Sementara, Jerman mulai memperkenalkan tes wajib bagi pelancong yang kembali dari zona risiko yang ditentukan mulai Sabtu (1/8/2020). Hal ini dilakukan karena munculnya kekhawatiran atas meningkatnya jumlah kasus pada liburan musim panas dan wabah lokal.

Daftar “zona risiko” Jerman saat ini mencakup sebagian besar negara non Uni Eropa, serta provinsi tertentu di Belgia dan Spanyol.

Austria pada Kamis juga mengumumkan akan mengeluarkan peringatan perjalanan untuk daratan Spanyol, menjadi negara terbaru yang melakukannya di tengah meningkatnya kasus virus korona baru di sesama negara anggota Uni Eropa.

Finlandia juga memberlakukan kontrol baru pada kedatangan dari beberapa negara Uni Eropa, termasuk Belgia, Belanda, dan Andorra, dan menghentikan wisatawan yang datang dari sana, serta memberlakukan karantina 14 hari pada masyarakat yang baru kembali.

“Situasinya sangat peka,” kata Direktur Strategis Kementerian Kesehatan Finlandia, Liisa-Maria Voipio-Pulkki, seraya menambahkan bahwa gelombang kedua dimulai, sebagaimana dikutip dari AFP.

“Apakah kita dapat mengharapkan gelombang yang lebih kecil atau gelombang yang lebih besar tergantung pada bagaimana kita merespon.”

Kemudian, Inggris juga telah memberlakukan kembali karantina bagi pelancong dari Belgia, Andorra, dan Bahama.

Norwegia mengumumkan bahwa Prancis akan dianggap sebagai zona merah karena kebangkitan kasus virus corona di sana. Ini artinya semua pelancong yang datang dari Prancis harus melakukan karantina wajib selama sepuluh hari.

Lebih lanjut, kementerian luar negeri Norwegia juga mengatakan Swiss, Monako, dan Republik Ceko juga terkena pembatasan serupa, serta dua wilayah Swedia.

“Situasi infeksi dapat berubah dengan cepat, seperti halnya pembatasan,” kata Menteri Luar Negeri Norwegia, Ine Eriksen Soreide.

Lalu Polandia juga akan memberlakukan kembali penggunaan wajib masker wajah di semua ruang publik di sembilan distrik, sebab negara itu mencatat rekor tertinggi baru dalam jumlah kasus terjangkit, kata menteri kesehatan mereka.

Pembatasan akan mulai berlaku mulai Sabtu dan juga akan mempengaruhi acara olahraga dan budaya di daerah tersebut, terutama di wilayah selatan dan timur.

Terakhir ada Yunani yang mengumumkan “minggu kebangkitan” pada Covid-19, memperketat perbatasan setelah peningkatan kasus di sebagian besar wilayah domestik pada Rabu (5/8/2020). Para pejabat menyalahkan acara klub dan acara sosial yang terlalu padat.

Munculnya wabah virus baru memaksa para pejabat untuk melakukan pertukaran yang tidak nyaman antara persyaratan kesehatan, serta kebutuhan untuk menghidupkan kembali perekonomian saat bisnis dan perusahaan berjuang.

Setidaknya sudah ada 19,224,403 kasus terjangkit virus corona secara global, dengan 716.302 kasus kematian, dan 12.342.777 pasien berhasil sembuh per Jumat (7/8/2020), menurut data Worldometers.

Sumber: cnbcindonesia

Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.