AFGHANISTAN (Jurnalislam.com) – Komandan pasukan pendudukan asing, Jenderal Campbell menyatakan dalam sebuah wawancara dengan majalah USA today bahwa ia akan meminta pemerintahan Obama untuk mengukuhkan pasukan AS di Afghanistan lebih lama dari yang jadwal semula. Dia juga menyatakan bahwa ia tidak akan ragu untuk mengirim lebih banyak pasukan AS di daratan Afghanistan, Al Emarah News melaporkan Senin (11/01/2015).
Baru-baru ini Obama menyatakan bahwa ia akan mempertahankan tingkat kekuatan saat ini yaitu sejumlah lebih dari 10.000 tentara sampai akhir 2016 sebelum dikurangi di pertengahan tahun 2017.
Jenderal Campbell menekankan bahwa ia akan mencoba selama mungkin mempertahankan tingkat kekuatan maksimum.
Pemerintahan Obama menyatakan berakhirnya misi tempur di Afghanistan pada akhir 2014 dan seolah-olah membatasi peran pasukan yang tersisa hanya untuk pelatihan dan member nasihat bagi pasukan keamanan di Kabul.
Namun meskipun telah menyatakan deklarasi ini, pasukan asing telah ambil bagian dalam pertempuran di provinsi Kunduz dan Helmand serta secara teratur melakukan serangan malam dan pemboman udara sembarangan. Kegiatan mereka di Kouduz mengakibatkan pemboman ilegal terhadap Rumah Sakit Doctors Without Frontiers yang menewaskan puluhan warga sipil.
Itu bukan satu-satunya insiden dimana pasukan asing membunuh warga sipil tahun 2015. Insiden itu mendapatkan momentum dan pengakuan publik hanya karena pekerja staf asing terlibat. Setiap waktu warga sipil Afghanistan menghadapi kematian tapi sayangnya penderitaan mereka hampir tidak diakui di media atau oleh pelaku kejahatan.
Dalam beberapa pekan terakhir keterlibatan asing di provinsi Helmand telah kembali membawa penderitaan dan kematian warga sipil di provinsi itu. Namun media tidak menyebutkan tragedi terhadap desa-desa dan keluarga ini.
Namun meskipun banyak penderitaan yang telah mereka sebabkan dan banyaknya kesia-siaan dalam misi mereka, Jenderal Campbell dan Pentagon terus menekan dengan meminta keterlibatan pasukan tambahan. Melihat lonjakan besar dalam anggaran dan kekuatan menyusul invasi ke Afghanistan dan Irak, Departemen Pertahanan sekarang enggan memberikan hak istimewa mereka.
Banyak analis mengutip kasus Irak setelah penarikan pasukan AS atau Afghanistan setelah penarikan pasukan Soviet dan berpendapat bahwa penarikan pasukan lengkap sama saja dengan kekalahan dan bahwa AS harus menyelamatkan muka mereka di Afghanistan untuk mencegah keruntuhan total rezim Kabul.
Beberapa analis Amerika menceritakan memori menyakitkan dari Vietnam dan meskipun telah melakukan semua upaya, Amerika masih tidak bisa mencegah kemenangan Vietnam Utara dalam perang itu. Begitu juga meskipun dengan semua upaya mereka di Afghanistan, Amerika akan dipaksa untuk merekam kekalahan di negeri ini dan tidak ada yang dapat mereka lakukan untuk mencegah kemenangan Imarah Islam Afghanistan.
Deddy | Al Emarah News | Jurnalislam