KAMI Jateng: Pendaku Pancasilais Justru Paling Banyak Korupsi

KAMI Jateng: Pendaku Pancasilais Justru Paling Banyak Korupsi

SOLO (Jurnalislam.com)–Kampung halaman Presiden Jokowi menjadi tempat deklarasi Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI) Jateng dan DIY.

Bertempat di Gedung Umat Islam Kartopuran, ratusan perwakilan dari 21 kota di Jateng dan DIY hadir dalam deklarasi pada Kamis (20/8/2020).

Salah satu inisiator KAMI Jendral Purn Gatot Nurmantyo turut hadir dalam deklarasi tersebut, selain Jendral Gatot, turut hadir Tokoh Mega Bintang Mudrick M Sangidu, Syukri Fadholi, KH Syihabbudin, KH Ahmad Rofi’i, dan sejumlah tokoh lainnya.

Presedium KAMI Jateng Mudrick M Sangidu menyebut bahwa saat ini pemerintah sudah bertindak represif terhadap tokoh dan masyarakat yang kritis terhadap pemerintah.

“Deklarasi KAMI ini ternyata mendapatkan dukungan dari mayoritas masyarakat di Indonesia, kenapa? Karena umat Islam dan masyarakat yang kritis terhadap pemerintah diperlakukan tidak adil oleh rezim ini,” tegasnya.

Ia juga menyoroti pihak pihak yang mengaku pancasialis namun justru melakukan korupsi yang banyak merugikan negara.

“Ini saya mau tunjukan kepada mereka, yang teriak teriak saya pancasila, NKRI harga mati, mulutnya semua itu mulut gombal (bohong-red), mana HTI korupsi, yang korupsi itu pejabat dan wakil rakyat,” ungkapnya.

Ia juga meminta kepada aparat kepolisian dan TNI untuk tidak menjadi alat kekuasaan penguasa untuk membungkam rakyat dan tokoh yang kritis terhadap pemerintah.

“Dan saya minta kepada TNI Polisi untuk tidak menjadi alat kekuasaan saudara saudara, jangan menyepelekan gerakan kami, pertama diingitkan, kalau tidak maka akan terjadi people power, kalau tidak lagi, maka hampir pasti akan terjadi yang namanya revolusi sosial,” ujarnya.

“Dan para pejabat yang mengijinkan cina cina masuk indonesia mengantikan tenaga kerja indonesia adalah penghianat,” tandasnya.

Sebelumnya, KAMI Soloraya juga dideklarasikan bersamaan dengan deklarasi KAMI di Jakarta pada selasa, (18/8/2020).

Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.