Israel Umumkan Operasi Militer Baru “The Proud Lion” di Gaza, Fokus Eliminasi Hamas dan Pemulangan Sandera

Israel Umumkan Operasi Militer Baru “The Proud Lion” di Gaza, Fokus Eliminasi Hamas dan Pemulangan Sandera

GAZA (jurnalislam.com)– Militer Israel pada Rabu (2/7/2025) mengumumkan berakhirnya operasi militer “Gideon’s War Chariot” (Kereta Perang Gideon) di Jalur Gaza dan meluncurkan fase baru yang dinamai “The Proud Lion.” Operasi ini diklaim sebagai langkah strategis untuk meningkatkan tekanan terhadap kelompok perlawanan Palestina, Hamas.

Menteri Pertahanan Israel, Israel Katz, menyatakan bahwa operasi “The Proud Lion” memiliki dua tujuan utama: membebaskan para sandera yang masih ditahan Hamas serta menghapus keberadaan Hamas sepenuhnya dari Jalur Gaza.

“Kami tidak akan mundur dari tujuan ini,” tegas Katz saat mengunjungi pasukan militer Israel di Rafah. Kunjungan tersebut juga mencakup pertemuan dengan prajurit cadangan dan para komandan lapangan. Dalam kesempatan itu, Katz berjanji akan memberikan dukungan penuh secara operasional dan logistik.

“Untuk membunuh musuh, membawa pulang para sandera, dan menang — itulah misi kami. Tidak ada ruang untuk kompromi. Hamas tidak berubah. Mereka masih berusaha menghancurkan Israel,” ujarnya.

Katz juga menuduh Hamas terlibat dalam koordinasi strategis dengan Iran untuk melancarkan serangan lintas kawasan, termasuk peluncuran rudal dan operasi militer dari berbagai front seperti Gaza, Suriah, Lebanon, dan Yordania.

Pengumuman peluncuran operasi baru ini muncul hanya sehari setelah Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, menyatakan bahwa Israel telah menyetujui persyaratan yang diajukan untuk mengamankan gencatan senjata selama 60 hari di Gaza.

Sementara itu, pihak Hamas mengonfirmasi bahwa mereka sedang melakukan peninjauan internal terhadap proposal gencatan senjata yang dimediasi oleh sejumlah pihak internasional.

Dalam pernyataannya, Hamas menegaskan bahwa mereka tetap berkomitmen pada tujuan untuk mengakhiri agresi militer, menuntut penarikan penuh pasukan Israel dari Jalur Gaza, serta mendesak dimulainya bantuan kemanusiaan secara cepat bagi warga sipil yang terdampak. (Bahry)

Sumber: The Cradle

Bagikan