Israel Serang Tank di Sweida Suriah, Hamas Kutuk Keras Agresi Militer

Israel Serang Tank di Sweida Suriah, Hamas Kutuk Keras Agresi Militer

DAMASKUS (jurnalislam.com)โ€“ Militer Israel mengonfirmasi telah melancarkan serangan terhadap beberapa tank di wilayah selatan Suriah pada Senin (14/7/2025), di tengah meningkatnya ketegangan sektarian yang menewaskan puluhan orang di provinsi Sweida.

Dalam sebuah pernyataan yang diunggah di platform X, juru bicara militer Israel berbahasa Arab, Avichay Adraee, menyatakan bahwa serangan dilakukan di wilayah desa Sami, provinsi Sweida. Serangan tersebut disebut sebagai bagian dari respons terhadap situasi keamanan yang memburuk di kawasan itu.

Sebelumnya, bentrokan sengit pecah antara kelompok bersenjata Druze dan milisi suku Badui Sunni di kota Sweida pada Ahad (13/7), menyebabkan korban jiwa dalam jumlah besar. Menurut laporan salah satu pemantau konflik di Suriah, sedikitnya 89 orang tewas, meski angka ini belum dapat diverifikasi secara independen.

Sumber keamanan menyebutkan bahwa enam anggota pasukan keamanan Suriah yang dikerahkan untuk meredam bentrokan turut tewas dalam insiden tersebut. Kementerian Pertahanan Suriah menyatakan telah mengirim tambahan pasukan ke ibu kota provinsi untuk menjaga ketertiban dan menjamin keselamatan warga sipil yang mengungsi.

Media lokal Sweida24 melaporkan bahwa baku tembak kembali terjadi pada Senin pagi, mengindikasikan situasi yang masih belum kondusif. Sumber Kementerian Pertahanan kepada Reuters mengonfirmasi enam tentara Suriah tewas dalam bentrokan lanjutan itu.

Pertikaian ini menandai babak baru konflik sektarian di wilayah selatan Suriah, yang mayoritas penduduknya berasal dari kelompok minoritas Druze. Ketegangan di Sweida telah meningkat sejak pejuang pembebasan yang menggulingkan Presiden Bashar al-Assad pada Desember lalu. Meski sejumlah kelompok pejuang menyatakan bergabung dengan Kementerian Pertahanan, proses integrasi milisi dari kelompok minoritas seperti Druze dan Kurdi belum sepenuhnya berhasil.

Situasi di wilayah selatan kian rumit dengan sikap Israel yang menolak kehadiran militer baru Suriah di kawasan tersebut. Israel menuntut agar wilayah Sweida dan sekitarnya dijadikan zona demiliterisasiโ€”sebuah posisi yang ditolak oleh pemerintah Damaskus karena dinilai melanggar kedaulatan negara.

Menteri Dalam Negeri Suriah, Anas Khattab, menyebut tidak adanya peran aktif lembaga negara, khususnya militer dan keamanan, sebagai faktor utama meningkatnya ketegangan di Sweida dan daerah pedesaan di sekitarnya. Ia juga merujuk pada serangkaian penculikan sebagai pemicu kekerasan terbaru, termasuk penculikan seorang pedagang Druze pada Jumat lalu di jalan raya penghubung Damaskus-Sweida.

๐—›๐—ฎ๐—บ๐—ฎ๐˜€ ๐—ž๐˜‚๐˜๐˜‚๐—ธ ๐—”๐—ด๐—ฟ๐—ฒ๐˜€๐—ถ ๐—œ๐˜€๐—ฟ๐—ฎ๐—ฒ๐—น

Menanggapi serangan tersebut, Gerakan Perlawanan Islam (Hamas) mengeluarkan pernyataan resmi yang mengecam keras agresi Israel terhadap wilayah Suriah. Dalam siaran pers yang diterbitkan pada Selasa (15/7), Hamas menyebut tindakan militer Israel sebagai “agresi fasis” dan pelanggaran berat terhadap hukum internasional.

“Agresi Zionis terhadap Suriah merupakan bentuk arogansi dan upaya untuk memaksakan hegemoni atas negara-negara di kawasan,” tulis Hamas dalam pernyataannya. Mereka menyerukan solidaritas negara-negara Arab dan Islam serta rakyat dunia untuk bersatu melawan agresi dan rencana pendudukan Israel di wilayah tersebut. (Bahry)

Sumber: TNA

Bagikan