Israel Bombardir Sekolah Pengungsi di Gaza, 23 Tewas Terpanggang Saat Tidur

Israel Bombardir Sekolah Pengungsi di Gaza, 23 Tewas Terpanggang Saat Tidur

Israel Bombardir Sekolah Pengungsi di Gaza, 23 Tewas Terpanggang Saat Tidur

GAZA (jurnalislam.com)– Serangan udara Israel menghantam sebuah sekolah di Kota Gaza yang menjadi tempat perlindungan bagi pengungsi Palestina pada Selasa malam (23/4/2025). Serangan tersebut memicu kebakaran hebat dan menewaskan sedikitnya 23 orang, termasuk anak-anak, saat mereka tertidur lelap.

Sekolah Jaffa yang menjadi target serangan diketahui menampung puluhan warga sipil yang kehilangan tempat tinggal akibat perang. Sumber medis melaporkan bahwa satu anak dilaporkan tewas dengan kondisi tubuh hangus dan sulit dikenali.

Beberapa jam setelah serangan di sekolah, sedikitnya 19 warga Palestina lainnya dilaporkan tewas akibat serangan udara di lokasi berbeda di Jalur Gaza pada Rabu pagi (24/4).

Rekaman video dari lokasi menunjukkan kobaran api besar melalap bangunan sekolah, sementara warga berlarian menyelamatkan diri. Seorang jurnalis Al Jazeera, Anas al-Sharif, dalam unggahan di platform X menuliskan,

“Beginilah cara anak-anak kami dibakar saat mereka tidur di tenda-tenda pengungsi. Tidak ada daerah yang aman, dan tidak ada yang selamat dari genosida ini. Kota Gaza dan wilayah utaranya telah menjadi sasaran penembakan dan artileri berat Israel selama berjam-jam,” tulis Anas al-Sharif.

Di wilayah Jabalia, utara Kota Gaza, seorang anak dilaporkan tewas dalam serangan besar-besaran Israel lainnya. Tim penyelamat mengatakan banyak rumah hancur dan puluhan warga sipil masih terperangkap di bawah reruntuhan.

Zona Kemanusiaan yang Tak Lagi Aman

Sejak melanjutkan operasi militer secara besar-besaran di Gaza pada 18 Maret lalu, Israel diketahui tidak lagi menetapkan wilayah tertentu sebagai “zona aman” atau “zona kemanusiaan”.

Kelompok-kelompok hak asasi manusia dan warga sipil menuduh militer Israel terus menargetkan warga di wilayah-wilayah yang sebelumnya dianggap aman. Selain itu, Israel juga disebut tidak memberikan cukup waktu bagi warga untuk mengevakuasi diri sebelum serangan terjadi.

Sebelumnya, militer Israel mengedarkan peta zona aman melalui udara, namun kini hal tersebut tak lagi dilakukan. PBB memperkirakan bahwa lebih dari 70 persen wilayah Gaza kini berada di bawah perintah evakuasi atau diklasifikasikan sebagai “zona terlarang”.

Sejak awal invasi pada Oktober 2023, lebih dari 51.000 warga Palestina dilaporkan tewas. Infrastruktur Gaza nyaris hancur total, dan ribuan korban diduga masih terkubur di bawah reruntuhan bangunan.

Reporter: Bahry
Sumber: The New Arab

Bagikan