SURIAH (Jurnalislam.com) – Kabinet zionis yahudi Israel hari Ahad akan mengadakan pertemuan pertama kalinya yang dikhususkan untuk masalah Golan Heights (Dataran Tinggi Golan Suriah) yang mereka duduki, media lokal melaporkan, World Bulletin melaporkan Sabtu (15/04/2016).
Menurut Channel 2 Israel, kabinet akan mencurahkan pertemuan mingguan Ahad untuk masalah Golan Heights dengan maksud menegaskan kembali tekad negara Yahudi itu tidak melepaskan wilayah dalam konteks perjanjian masa depan.
Laporan itu muncul di tengah indikasi adanya pencarian kesepakatan bahwa mengakhiri konflik yang sedang berlangsung di negara tetangga Suriah – yang sekarang memasuki tahun keenam – bisa mencakup referensi agar Golan Heights dianggap sebagai "wilayah Suriah yang diduduki Israel", Channel 2 melaporkan.
Sementara itu Channel 10 Israel melaporkan bahwa Perdana Menteri zionis Benjamin Netanyahu baru-baru ini membahas masalah tersebut dengan Menteri Dalam Negeri AS John Kerry.
Netanyahu dilaporkan mengatakan kepada Kerry bahwa Israel tidak berniat melepaskan wilayah, yang diduduki selama perang 1967 melawan Mesir dan Suriah.
Media menambahkan bahwa Netanyahu berencana membahas masalah tersebut dengan Presiden Rusia Vladimir Putin dalam pertemuan yang dijadwalkan minggu depan di Moskow.
Dataran Tinggi Golan Suriah – yang tetap dihuni oleh komunitas kecil Druze Suriah kira-kira 20.000 – diduduki Israel selama konflik tahun 1967 dan secara resmi dianeksasi oleh Israel pada tahun 1981 dalam sebuah langkah yang tidak pernah diakui secara internasional.
Setelah perang, Dewan Keamanan PBB mengadopsi Resolusi 242, yang menyerukan penarikan mundur Israel dari wilayah yang ditaklukkan pada tahun 1967, termasuk Golan Heights.
Deddy | World Bulletin | Jurnalislam