GAZA (jurnalislam.com)– Gerakan Perlawanan Islam (Hamas) mengecam keras tindakan militer Israel yang menyerbu dan membajak kapal Handala di perairan internasional pada Sabtu (26/7/2025). Kapal tersebut merupakan bagian dari misi kemanusiaan Freedom Flotilla yang membawa bantuan untuk warga Gaza.
Dalam siaran pers resmi yang dirilis pada Ahad (27/7), Hamas menyebut tindakan tersebut sebagai “kejahatan terorisme dan pembajakan” yang merupakan bentuk nyata dari pelanggaran hukum internasional dan kehendak kemanusiaan global.
“Tentara pendudukan Zionis yang kriminal melakukan kejahatan pembajakan baru di perairan internasional dengan mencegat kapal kemanusiaan Handala dan mencegahnya mencapai Jalur Gaza yang terkepung, yang sedang menjadi sasaran perang genosida dan kelaparan sistematis,” bunyi pernyataan tersebut.
Hamas menyampaikan apresiasi atas keberanian para aktivis internasional yang tergabung dalam Freedom Flotilla dan menyatakan bahwa pesan solidaritas mereka telah sampai kepada rakyat Gaza dan dunia internasional.
“Kami sangat menghargai keberanian para aktivis solidaritas internasional dan tekad mereka untuk berlayar ke Jalur Gaza, terlepas dari teror dan ancaman dari entitas pendudukan,” tulis Hamas.
Lebih lanjut, Hamas menilai bahwa tindakan represif Israel terhadap upaya rakyat sipil internasional menunjukkan kegagalan moral dan semakin membuka kedok dukungan sebagian pihak internasional terhadap pengepungan yang tidak adil di Gaza.
Gerakan tersebut juga menuntut agar pemerintahan Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, bertanggung jawab penuh atas keselamatan seluruh aktivis kemanusiaan yang berada di atas kapal Handala.
“Kami menyerukan kepada semua orang yang bebas untuk terus berlayar dengan kapal dan konvoi hingga blokade yang tidak adil ini dipatahkan dan kebijakan kelaparan serta perampasan air terhadap anak-anak dan warga sipil yang tak berdaya dihentikan,” tegas Hamas.
Hamas juga menyerukan kepada Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dan organisasi internasional lainnya untuk menjalankan tanggung jawab hukum dan moral mereka dalam mengutuk insiden ini serta menekan Israel agar menghentikan perang genosida dan blokade terhadap Gaza.
Insiden pembajakan kapal Handala terjadi ketika kapal tersebut berada sekitar 100 kilometer di sebelah barat Gaza. Kapal membawa 19 aktivis internasional, termasuk dua anggota parlemen Prancis dan dua jurnalis dari Al Jazeera. Hingga saat ini, seluruh penumpang dilaporkan selamat dan kapal telah diarahkan ke pelabuhan di wilayah Israel. (Bahry)