PALESTINA (Jurnalislam.com) – Faksi Palestina Hamas pada hari Senin (16/03/2015) mengecam pernyataan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu baru-baru ini bahwa ia menolak pembentukan negara Palestina.
Juru bicara Hamas Sami Abu Zuhri mengatakan dalam sebuah pernyataan."Pernyataan Netanyahu adalah bukti sifat palsu Israel tentang klaim perdamaian”.
Sami Abu Zuhri juga mengecam keinginan Otoritas Palestina yang mengejar negosiasi dengan Netanyahu.
Netanyahu mengatakan kepada Israel Public Radio bahwa jika ia terpilih kembali sebagai perdana menteri, dia tidak akan menyetujui setiap pembatalan/penghapusan wilayah pendudukan di Tepi Barat atau menyetujui pembagian wilayah Yerusalem.
Sekitar 6 juta warga Israel diperkirakan akan menuju tempat pemungutan suara pada hari Selasa (hari ini) untuk memilih 120 anggota Knesset (parlemen) negara mereka.
Hukum internasional menganggap bahwa wilayah-wilayah pendudukan Tepi Barat dan Yerusalem Timur yang direbut oleh Israel pada tahun 1967, dan menganggap semua pembangunan permukiman zionis Yahudi di tanah tersebut adalah ilegal.
Sejak berdiri 67 tahun yang lalu, Israel terus menyalahgunakan tanah Palestina di Tepi Barat – dan terus melanggar hukum internasional dengan membangun pemukiman khusus Yahudi.
Palestina menuntut pembentukan negara Palestina merdeka di Jalur Gaza dan Tepi Barat, dengan Yerusalem Timur yang saat ini dijajah dan diduduki oleh Israel sebagai ibukotanya.
Deddy | World Bulletin | Jurniscom