GAZA (Jurnalislm.com) – Gerakan Perlawanan Islam Hamas mengatakan bahwa pihaknya tidak akan melepaskan senjata perlawanan dalam kondisi apapun. Hamas tidak akan berhenti melawan penjajah Zionis, tegasnya dalam pernyataan yang dikeluarkan pada hari Sabtu (21/03/2015) malam dalam mengenang 11 tahun gugurnya pendiri gerakan Hamas Syaikh Ahmad Yasin yang jatuh pada hari ini, Ahad (22/03/2015).
Hamas menyatakan bahwa pihaknya akan terus menempuh jalan perlawanan sampai seluruh tujuan rakyat Palestina dalam pembebasan tanah dan mendapatkan kemerdekaannya terwujud dan terealisasi.
Hamas menegaskan bahwa “jalan yang ditempuh Syaikh Yasin dan proyeknya masih dan terus berlanjut. Kenangan beliau ada pada ‘tangan’ dan ‘mata’ setiap perjuang perlawanan Palestina yang menghadang penjajah Zionis dan melawan kejahatannya.”
Pada 22 Maret 2004 lalu, penjajah Zionis membunuh Syaikh Yasin dengan menembakkan tiga buah rudal saat beliau keluar shalat subuh di masjid al Majma al Islami dekat rumahnya di kampung Sabra di timur kota Gaza.
Syaikh Yasin, bersaman tujuh orang lainnya gugur. Sementara itu tubuh Syaikh Ahmad Yasin tercerai berai bercampur bagian-bagian kursi roda yang membawanya saat rudal menghantam beliau ketika keluar dari masjid di pagi itu.
Bersama sekelompok tokoh Ikhwanul Muslimin di Jalur Gaza, pada 14 Desember 1987 Syaikh Ahmad Yasin mendirikan sebuah organisasi perlawanan untuk melawan penjajah Zionis yang diberi nama Gerakan Perlawanan Islam atau yang disingkat dengan sebutan “HAMAS”.
Penyebaran pengaruh gerakan Hamas ini sangat besar setelah bergabung dengan kekuatan-kekuatan Palestina dalam berjuang melawan penjajah Zionis di Tepi Barat dan Jalur Gaza.
Deddy | Infopalestina | Jurniscom