Hamas Bantah Tuduhan Palsu soal Kesepakatan Pelucutan Senjata

Hamas Bantah Tuduhan Palsu soal Kesepakatan Pelucutan Senjata

GAZA (jurnalislam.com)– Gerakan Perlawanan Islam Hamas membantah laporan media yang menyebutkan bahwa pihaknya telah menyetujui kesepakatan gencatan senjata dan menyerahkan senjata kepada otoritas gabungan Palestina-Mesir.

Dalam pernyataan resmi pada Ahad (5/10), Hamas menegaskan bahwa tuduhan tersebut tidak benar dan menyesatkan.

Pejabat Hamas, Mahmoud Mardawi, menegaskan bahwa klaim sejumlah media tentang kemajuan negosiasi dan kesediaan Hamas untuk melucuti senjata adalah “fitnah dan upaya memutarbalikkan fakta.”

“Kami dengan tegas membantah klaim palsu yang dipublikasikan oleh sejumlah media mengenai kemajuan perundingan gencatan senjata dan sikap Hamas terhadap perlucutan senjata,” ujar Mardawi.

Ia menambahkan bahwa laporan-laporan tersebut tidak berdasar dan bertujuan untuk menyesatkan opini publik internasional.

“Kami menyeru media agar memverifikasi informasi dan hanya mengandalkan sumber resmi Hamas yang kredibel, bukan rumor dan sumber anonim,” tegasnya.

Pernyataan itu dikeluarkan setelah muncul laporan yang mengutip “sumber Hamas” tak dikenal, yang mengklaim bahwa gerakan tersebut telah mengumpulkan jenazah warga Israel dan bersedia menyerahkan senjatanya kepada badan gabungan Palestina-Mesir di bawah pengawasan internasional.

Sementara itu, Mesir dijadwalkan menjadi tuan rumah perundingan tidak langsung antara delegasi Hamas dan Israel pada Senin (6/10) di Kairo. Negosiasi tersebut akan membahas pertukaran tahanan sebagai bagian dari rencana 20 poin yang diusulkan oleh Presiden AS Donald Trump untuk mengakhiri agresi Israel di Gaza.

Menurut Kementerian Luar Negeri Mesir, pembicaraan akan fokus pada situasi di lapangan, serta pertukaran semua tawanan Israel di Gaza dengan ribuan tahanan Palestina yang ditahan di penjara-penjara Israel.

Rencana Trump mencakup gencatan senjata menyeluruh, pembebasan tawanan, serta pelucutan senjata Hamas, namun hingga kini tidak ada konfirmasi resmi dari Hamas mengenai penerimaan terhadap poin-poin tersebut. (Bahry)

Sumber: PC

Bagikan