Hadang Peserta Aksi Peduli Rohingya, Ini Pesan Dahnil Untuk Kapolri

Hadang Peserta Aksi Peduli Rohingya, Ini Pesan Dahnil Untuk Kapolri

MAGELANG (Jurnalislam.com) – Ketua PP Pemuda Muhammadiyah, Dahnil Anzar Simanjuntak mengatakan, upaya penghadangan kepolisian kepada peserta aksi peduli Rohingya dinilai sebagai tindakan represif. Menurutnya, hal itu berpotensi melahirkan gesekan antara aparat dan umat.

“Kenapa? Karena ada upaya penghalangan kemudian muncul kemarahan dan itu bukan justru menyelesaikan masalah tetapi melahirkan masalah baru,” papar Dahnil kepada Jurnalislam.com, di Gedung Muhammadiyah Magelang, Jum’at (8/9/2017).

Hindari Blokade, Dahnil Susuri Sungai Menuju Aksi Peduli Rohingya Magelang

Dahnil menambahkan, seharusnya kepolisian mengedepankan upaya-upaya persuasif untuk dapat meraih simpati umat. Sebab tindakan-tindakan represif hanya akan menambah kebencian masyarakat kepada kepolisian.

“Upaya represif yang selama ini dipilih, penghadangan, pelarangan bahkan mohon maaf cenderung menakut nakuti, itu berbahaya,” kata Dahnil.

Untuk itu, Dahnil mengimbau Kapolri Tito Karnavian untuk memperbaiki hubungannya dengan umat Islam.

Puluhan Ribu Orang Ikuti Aksi Peduli Rohingya di Masjid Annur Magelang

“Jadi saran saya kepada kepolisian, Pak Tito harus melakukan perubahan mendasar terhadap pola hubungan terutama dengan umat Islam. Dianggap hubungan umat Islam dengan kepolisian dalam hubungan yang panas begitu tidak baik harus segera diubah,” ujarnya.

Dahnil sendiri harus melewati sungai terjal untuk sampai ke lokasi aksi di Masjid An-Nuur, Magelang. Dia bersama rombongan terpaksa memilih jalan tikus untuk menghindari blockade jalan oleh aparat kepolisian.

Bagikan