PALESTINA (jurnalislam.com)- Absennya banyak pekerja dari pekerjaan mereka akibat perang yang sedang berlangsung dengan pejuang Hamas telah merugikan perekonomian Israel sekitar NIS 2,3 miliar (Setara Rp. 9,4 Triliun) per minggu, atau sekitar 6 persen dari PDB, menurut laporan penelitian Bank Israel.
Sebagaimana dilansir The Time of Israel (9/11/2023), laporan tersebut berdasar biaya mingguan dalam tiga minggu pertama perang, yang pecah sejak tanggal 7 Oktober, dan mengaitkan penurunan pasokan tenaga kerja akibat adanya mobilisasi besar-besaran sebagai tentara cadangan, evakuasi penduduk di selatan dan utara, dan penutupan berbagai wilayah, sistem pendidikan berhenti, sehingga menyulitkan orang tua untuk bekerja.
Rincian perhitungan kerugian meliputi NIS 1,25 miliar karena penutupan total lembaga pendidikan, NIS 590 juta karena 144.000 warga yang dievakuasi dari daerah yang terkena dampak perang tidak masuk kerja, dan sekitar NIS 500 juta karena mobilisasi sekitar 360.000 tentara cadangan.
Pembukaan kembali sebagian sistem pendidikan dalam beberapa hari terakhir dapat mengurangi biaya kerugian, ungkap bank Israel.
Sumber: The Times of Israel
Reporter: Bahri