SURIAH (jurnalislam.com)โ Empat tentara Israel dilaporkan terluka akibat ledakan granat tua saat operasi militer di wilayah Suriah selatan, Rabu (20/8/2025).
Pasukan Pertahanan Israel (IDF) menyatakan, ledakan tersebut diduga berasal dari granat peninggalan lama Suriah yang ditemukan dalam operasi di wilayah Gunung Hermon. Para tentara yang terluka segera dievakuasi ke rumah sakit untuk mendapat perawatan.
โMenurut penyelidikan awal, pasukan menemukan sejumlah senjata dalam operasi semalam, termasuk sebuah granat tua yang meledak tanpa sebab yang jelas,โ ungkap pernyataan IDF.
Militer Israel menyebut operasi di kawasan tersebut kini telah selesai.
Kejadian ini berlangsung di tengah meningkatnya aktivitas militer Israel di Suriah. Sejak jatuhnya rezim Assad, Israel diketahui menempatkan pasukan di sembilan pos di Suriah selatan, sebagian besar berada dalam zona penyangga yang diawasi PBB.
Kantor berita pemerintah Suriah, SANA, sehari sebelumnya melaporkan bahwa Menteri Luar Negeri Suriah, Asaad Hassan al-Shaibani, mengadakan pertemuan dengan pejabat Israel guna membahas upaya meredakan ketegangan serta memulihkan perjanjian gencatan senjata tahun 1974.
Media Israel berbahasa Ibrani menyebut perundingan itu juga dihadiri oleh Menteri Urusan Strategis Israel Ron Dermer dan utusan Amerika Serikat untuk Suriah, Tom Barrack. Namun, pihak Israel belum memberikan komentar resmi terkait laporan tersebut.
๐๐ผ๐ป๐ณ๐น๐ถ๐ธ ๐๐ฒ๐ฟ๐ธ๐ฒ๐ฝ๐ฎ๐ป๐ท๐ฎ๐ป๐ด๐ฎ๐ป
Israel dan Suriah secara teknis masih berada dalam status perang sejak 1948. Israel merebut sekitar dua pertiga wilayah Dataran Tinggi Golan dari Suriah pada Perang Enam Hari tahun 1967 dan kemudian mencaploknya pada 1981. Langkah tersebut ditolak oleh mayoritas komunitas internasional, kecuali Amerika Serikat.
Sejak Desember lalu, pasukan Israel dilaporkan telah beroperasi hingga 15 kilometer ke dalam wilayah Suriah untuk menyita senjata yang diklaim dapat mengancam Israel bila jatuh ke tangan kelompok bersenjata. Dalam beberapa bulan terakhir, IDF mengaku telah melaksanakan lebih dari 300 operasi di Suriah selatan, termasuk penangkapan tersangka, pencegahan penyelundupan senjata ke Lebanon, serta serangan terhadap pasukan pemerintah Suriah.
Pada Juli lalu, Israel melancarkan serangan udara dengan dalih melindungi komunitas Druze Suriah di wilayah Suwayda yang terlibat bentrokan dengan pasukan pro-rezim. Selain itu, Israel juga membangun penghalang baru di sepanjang perbatasan Suriah-Israel, yang disebut sebagai proyek โTimur Baruโ, berupa parit raksasa untuk mencegah pergerakan kendaraan lintas batas. (Bahry)
Sumber: TOI