Dulu Buronan, Kini Tamu Negara: Ahmed al-Sharaa Hadiri Sidang Umum PBB

Dulu Buronan, Kini Tamu Negara: Ahmed al-Sharaa Hadiri Sidang Umum PBB

NEW YORK (jurnalislam.com)– Presiden Suriah Ahmed al-Sharaa tiba di New York pada Ahad (21/9/2025) untuk menghadiri Sidang Umum PBB. Kehadirannya menandai pertama kalinya seorang kepala negara Suriah hadir di forum tersebut sejak tahun 1967.

Terakhir kali Suriah diwakili langsung oleh presidennya di Sidang Umum adalah sebelum era panjang dinasti keluarga al-Assad. Kekuasaan keluarga itu berakhir pada Desember lalu ketika Bashar al-Assad digulingkan melalui serangan kilat oposisi bersenjata, yang sekaligus mengakhiri perang saudara berdarah selama hampir 14 tahun.

Sejak mengambil alih kepemimpinan, al-Sharaa berupaya memulihkan hubungan dengan negara-negara Arab maupun Barat. Agenda penting kehadirannya di Majelis Umum PBB kali ini antara lain mendorong pencabutan sanksi internasional dan menggalang dukungan bagi pembangunan kembali Suriah pascaperang.

Pada Mei lalu, Presiden AS Donald Trump sempat bertemu al-Sharaa di Arab Saudi dan mengumumkan pencabutan sebagian sanksi yang dijatuhkan sejak era Assad. Namun, sanksi paling berat tetap berlaku karena diatur melalui Undang-Undang Perlindungan Sipil Caesar Suriah (2019) yang hanya bisa dicabut melalui persetujuan Kongres AS.

Selain isu sanksi, hubungan Suriah dengan Israel juga diperkirakan menjadi sorotan. Sejak jatuhnya Assad, Israel merebut zona penyangga di selatan Suriah yang sebelumnya dipatroli PBB dan melancarkan ratusan serangan udara ke posisi militer Suriah. Al-Sharaa berharap tercapai kesepakatan keamanan yang dapat mendorong penarikan pasukan Israel sesuai perjanjian 1974.

Namun, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu meremehkan kemungkinan terobosan dalam waktu dekat. “Ada beberapa kemajuan, tetapi kesepakatan itu masih merupakan visi masa depan,” ujarnya.

Menariknya, Ahmed al-Sharaa sebelumnya pernah masuk dalam daftar buronan Amerika Serikat dengan imbalan sebesar US$10 juta (sekitar Rp160 miliar) bagi siapa saja yang memberikan informasi yang mengarah pada penangkapannya saat masih memimpin Hay’at Tahrir al-Sham (HTS). Kini, sosok yang dulu diburu Washington itu justru hadir di New York sebagai tamu negara dalam forum resmi PBB. (Bahry)

Sumber: Alarabiya

Bagikan