Dikepung Banser, Muktamar Tokoh Umat HTI Jember Dihentikan

JEMBER (Jurnalislam.com) – Ratusan massa Banser NU mengepung gedung New Sari Utama, Jl Hayam Wuruk untuk membubarkan acara Muktamar Tokoh Umat (MTU) Hizbut Tahrir Indonesia (HTI), Ahad (1/5/2016). Komandan Banser Jember, Lutfi Alif menilai keberadaan HTI mengancam NKRI.

"Kami terjunkan sebanyak 400 pasukan Banser dan Ansor untuk mengawal kedaulatan negara. HTI dinilai mengancam keutuhan NKRI," katanya kepada wartawan.

Ratusan massa Banser mendesak untuk masuk ke dalam lokasi muktamar, namun dihalang-halangi oleh aparat kepolisian yang menjaga kegiatan tersebut, sehingga terjadi aksi saling dorong dan adu mulut.

Sementara Kapolres Jember AKBP Sabilul yang turun ke lokasi untuk mengendalikan situasi, mendesak massa Banser untuk mundur.

"Saya turun ke lokasi karena khawatir terjadi bentrok fisik antara Banser dan massa HTI. Pasukan kepolisian dan TNI sudah dikerahkan untuk mengawal kegiatan tersebut, namun karena ada massa dari Banser yang mendesak membubarkan acara itu, sehingga dikhawatirkan terjadi hal-hal yang tidak diinginkan," tuturnya.

Ketegangan mulai menurun saat Ketua GP Ansor Ayub Junaidi bersama Komandan Banser Lutfi Alif turun dan melerai kericuhan itu.

Untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan, Ketua DPD HTI Jember, Abdurrahman Saleh akhirnya menghentikan acara. "Kita hentikan untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan, namun kami tidak bisa memberikan keputusan untuk menandatangani pernyataan ini karena otoritas ada di Dewan Pimpinan Pusat HTI," ujarnya.

Kegiatan Muktamar Tokoh Umat 1437 Hijriyah dengan tema "Syariah dan Khilafah, Mewujudkan Islam Rahmatan Lil Alamin, bukan Ancaman", dan dihentikan setelah sesi ketiga yang diakhiri dengan doa penutup.

Menurutnya, acara yang dilakukan HTI tersebut merupakan kegiatan Isra Miraj yang bertepatan dengan bulan Rajab dan kegiatan itu tidak melanggar hukum, tidak ada kekerasan dan tidak anarkis.

"Di bulan Rajab ini sebagai bulan jatuhnya Khilafah sehingga momentum ini untuk membangkitkan umat untuk berdakwah bersama-sama kepada semua pihak. Terkait dengan masalah NKRI bagi kami juga harga mati yang artinya tidak ingin sejengkal tanah NKRI berkurang," tuturnya.

Kontributor: Budi | Editor: Ally Muhammad Abduh | Jurnalislam

Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.