Dandim 1516 Lombok Timur Akan Tindak Tegas Pengguna Atribut PKI

MATARAM (Jurnalislam.com) – Dandim 1516 Lombok Timur (Lotim), Letkol Mustofa Aparat menegaskan pihaknya akan menindak tegas warga yang menggunakan atribut PKI, bahkan diancam akan ditangkap. Ancaman tersebut sebagai upaya untuk menekan dan menyempit ruang gerak  mereka yang menganut paham komunis tersebut.

“Saya sudah sampaikan ke aparat saya. Kalau ada indikasi yang menyebarkan paham komunis, atau PKI ditangkap saja,” tegasnya kepada wartawan, Senin (16/5/2016).

Dijelaskan, kebaradaan PKI jelas telah dilarang keras untuk berkembang di negara ini. Ini tak telapas dari ketentuan undang-undang yaitu TAP MPRS nomor 25 tahun 1996 dan UU nomor 27 tahun 1999. Meski aturan itu produk orde baru, namun itu dinilainya sebagai dasar kuat untuk menindak tegas para PKI.

“Itu dasarnya, karena UU dan TAP MPR sampai sekarang masih berlaku,” terangnya sebagaimana dilansir Radar Lombok.

Di Lotim sendiri, pihaknya telah mendeteksi adanya upaya penganut PKI yang mencoba ingin berkembang. Bahkan beberapa waklu, Kodim sempat mengamankan seorang guru disebuah acara karena menggunakan baju lambang PKI, palu arit. Saat itu anggotanya langsung mengamankan dan menginterogasi oknum guru itu. Dalam pengakuannya, baju tersebut didapat dari Singapura.

“Kita sayangkan, seoarang  guru tidak tau sejarah PKI sampai dia berani gunakan baju lambang PKI,” sesalnya.

Keberadaan PKI di Lotim sudah terdeteksi sejak tahun lalu. Ia mencurigai, kebaradaan PKI tak lepas dari upaya sabotase yang dilakukan sejumlah pihak dengan menyasar penerus dan generasi bangsa ini. Ia juga menyesalkan sebagian besar generasi penerus tidak mengetahui terkait sejarah kelam PKI.

Indikasi aliran paham PKI  diakuinya telah masuk di daerah Lotim. Dari itu, dalam berbagai kesempatan, ia pun terus gencar melakukan sosialisasi dan memberikan pemahaman  ke masyarakat untuk mengantisifasi pergerakan penganut PKI.

”Saya terus gembar gembor kan, UU yang melaramg kebaradaan PKI” pungkas Mustofa.

Reporter: Sirath | Editor: Ally Muhammad Abduh | Jurnalislam

Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses