GAZA (jurnalislam.com)– Sayap militer Hamas, Brigade Al-Qassam, merilis sebuah video pada Jumat (5/8) yang menampilkan salah seorang tawanan Israel, Guy Dalal, di tengah reruntuhan bangunan hancur di Kota Gaza.
Dalam rekaman itu, Dalal menyebut video tersebut direkam pada 28 Agustus di Gaza. Ia tampil dengan wajah tertekan dan menyampaikan pesan bahwa serangan Israel di kota itu akan mengancam nyawanya serta para tawanan lain.
“Ini berarti para tawanan akan mati. Saya dan lebih dari delapan warga Israel lainnya akan mati di sini,” ujarnya.
Video diawali dengan tulisan: “Kami pikir kami adalah tawanan Hamas, tetapi sebenarnya kami adalah tawanan pemerintah kami sendiri—Netanyahu, Ben-Gvir, dan Smotrich.”
Dalal menuduh pimpinan Israel, termasuk Perdana Menteri Benjamin Netanyahu, Menteri Keamanan Nasional Itamar Ben-Gvir, dan Menteri Keuangan Bezalel Smotrich, tidak peduli pada nyawa tentara maupun tawanan. Ia juga menggambarkan kondisi buruk selama 22 bulan penahanan, termasuk kelaparan yang dialami bersama warga Gaza di bawah blokade.
“Anda akhirnya membiarkan kami makan roti, keju, dan mi instan hanya untuk bertahan hidup, sementara putra Anda Yair menikmati daging panggang di Miami,” kata Dalal, menyinggung Netanyahu.
Rekaman itu juga menampilkan Dalal bertemu dengan seorang tawanan Israel lain yang identitasnya tidak diungkapkan, di dekat markas Palang Merah di Gaza. Keduanya menyebut situasi yang dialami sebagai “tak terpahami.”
Dalal kemudian menyerukan agar warga Israel memprotes pemerintah, menciptakan tekanan, dan menuntut diakhirinya perang serta pembebasan para tawanan. Video ditutup dengan pesan Brigade Al-Qassam: “Waktu hampir habis.”
Sementara itu, Channel 14 Israel melaporkan bahwa militer berencana melancarkan operasi baru di Kota Gaza pekan depan. Serangan tersebut diawali dengan serangan udara, disusul operasi darat, serta evakuasi penduduk ke Gaza selatan.
Otoritas Israel memperkirakan terdapat 48 tawanan Israel di Gaza, dengan sekitar 20 orang diyakini masih hidup. Di sisi lain, lebih dari 11.100 warga Palestina masih mendekam di penjara Israel. Banyak di antaranya dilaporkan mengalami penyiksaan, kelaparan, dan pengabaian medis, bahkan sebagian meninggal dalam tahanan. (Bahry)
Sumber: PC