TASIKMALAYA(Jurnalislam.com)–Aliansi Aktivis dan Masyarakat Muslim Tasikmalaya (Almumtaz) melakukan audiensi dengan Dinas Kesehatan dan Dinas Pendidikan Kabupaten Tasikmalaya terkait dengan adanya dugaan pemaksaan dalam pelaksanaan vaksinasi anak di Kabupaten Tasikmalaya.
Selain itu, Almumtaz juga menyampaikan keresahan masyarakat pasca wafatnya seorang siswa SD di Tasikmalaya pasca divaksin, padahal sebelumnya siswa tersebut dalam kondisi sehat.
Dalam pertemuan tersebut, pihak pemerintah diwaliki Sekdis Kesehatan Kabupaten Tasikmalaya, Imam mengklaim bahwa pelaksanaan vaksinasi anak di Tasikmalaya bersifat sukarela dan tidak ada paksaan.
Pemerintah juga mengklaim bahwa pemerintah siap bertanggung jawab jika ada efek pasca vaksinasi.
Sementara itu, Dinas Pendidikan Tasikmalaya menyatakan bahwa siswa tetap diizinkan sekolah.
Menurut Almumtaz, pihak Disdik tidak mengeluarkan formulir persetujuan orang tua siswa yang belakangan ini menyebar di tengah-tengah masyarakat.
Selanjutnya Disdik akan mengeluarkan surat edaran kepada para kepala sekolah terkait prosedur dan ketentuan pelaksanaan vaksinasi.
