WASHINGTON (Jurnalislam.com) – NBC News melaporkan bahwa pejabat AS dan Afghanistan memperkirakan kekuatan Taliban di Afghanistan berjumlah minimal 60.000 pejuang. Angka yang diperbarui ini penting, karena laporan sebelumnya mencatat selama bertahun-tahun perang perkiraan mereka hanya sekitar 20.000, lansir The Long War Journal, Rabu (31//1/2018).
Pada tahun 2014, pejabat AS mengatakan kepada NBC News bahwa jumlah pejuang Taliban di Afghanistan sekitar 20.000 orang. Empat tahun kemudian, seorang pejabat pertahanan AS mengatakan bahwa kekuatan Taliban saat ini sedikitnya 60.000. Pejabat senior AS lainnya mengatakan 60.000 lolos dalam pengamatan, sementara pejabat ketiga mengatakan 60.000 adalah jumlah minimal.
Seorang pejabat Afghanistan mengatakan kepada NBC News awal bulan ini bahwa perkiraan Afghanistan tentang kekuatan Taliban juga 60.000. Itu menandai kenaikan yang signifikan dari perkiraan sebelumnya, yaitu 35.000 yang dilaporkan media Afghanistan TOLOnews menurut seorang pejabat pertahanan Afghanistan pada tahun 2011, dengan semua informasi yang tersedia di Long War Journal FDD, saya yakin penilaian terakhir ini secara signifikan lebih akurat. Saya mengutip dalam artikel yang direferensikan di atas bahwa 60.000 adalah perkiraan low-end saya. Sebenarnya, dengan jumlah wilayah yang harus diperebutkan dan banyaknya pertempuran yang sedang berlangsung, jumlah itu bisa dengan mudah berlipat ganda.
Kemenangan Taliban Meningkat, NATO Kirim 3.000 Pasukan Tambahan ke Afghanistan
Laporan tersebut kemudian mencatat bahwa seorang pejabat menganggap memperkirakan kekuatan Taliban adalah “tugas bodoh” karena “pejuang Taliban menggunakan ikatan baiyat untuk berjuang”.
Sebagian alasan peningkatan kekuatan Taliban adalah integrasi antara Taliban dan kelompok militan Islam yang terpisah, jaringan Haqqani. Menurut laporan Pentagon Juni 2017 “Meningkatkan Keamanan dan Stabilitas di Afghanistan,” Integrasi Haqqani dan Taliban telah menjadi begitu kuat sehingga banyak pengamat tidak lagi memandang mereka sebagai entitas yang terpisah, namun sebagai faksi dalam kelompok yang sama.
Taliban Tunjukan Kekuatan Militernya di Farah
Sayangnya, beberapa pejabat AS tetap buta terhadap fakta bahwa jaringan Haqqani adalah bagian integral Taliban dan memandangnya sebagai semacam entitas yang terpisah. Long War Journal FDD, mengatakan, baik pemimpin Taliban maupun Haqqani telah berulang kali membantah adanya pemisahan antara keduanya. Siraj Haqqani, pemimpin operasional Jaringan Haqqani, adalah satu dari dua deputi untuk amir Taliban. Dia juga menjabat sebagai komandan tertinggi militer Taliban dan memimpin Miramshah Shura, satu dari empat subkomisi Taliban. Ayahnya, Jalaluddin Haqqani, duduk di Syah Rahbari Taliban, juga dikenal sebagai Syura Quetta. Pemimpin jaringan Haqqani telah menjabat sebagai gubernur bayangan Taliban untuk provinsi Khost, Paktia, dan Paktika.
Taliban mengaku melakukan serangan yang oleh pemerintah AS dan Afghanistan dituduhkan kepada Jaringan Haqqani. Pernyataan pimpinan jaringan Haqqani secara rutin dirilis oleh Voice of Jihad, lengan media resmi Taliban.