Rencana Terbitkan Biografi KSAD Jendeal Maruli Simanjuntak, Mabes TNI Kunjungi Pondok Ngruki

SUKOHARJO (jurnalislam.com)- Pondok Almukmin Ngruki menerima kunjungan dari Mabes TNI terkait rencana penerbitan Biografi Jendral Maruli Simanjuntak Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) pada Kamis, (20/2/2025).

Hal ini disampaikan utusan dari Mabes TNI Letkol Jeni Akmal kepada Pimpinan Pondok Pesantren Almukmin Ngruki di Darul Anshar kantor baru pondok pesantren Al Mukmin Ngruki

Menyambut dari pimpinan pondok pesantren Al Mukmin Ngruki adalah Abdurahman Shobari Sekretaris Direktur, Sofa Hidayat Wakil Direktur, Aziz Ikhwani Humas Pondok serta ust. Darwis dan ust. Muchshon selaku pengajar Senior di pondok Ngruki.

Dalam penjelasannya, Ustaz Abdurrahman shobari menyampaikan bahwa Jenderal Maruli Simanjuntak semasa menjabat Danrem 074/Warastratama Surakarta pernah berkontribusi di Pondok Pesantren Almukmin Ngruki dengan memberikan Mimbar yang hingga saat ini masih dipergunakan di Masjid dekat ruangan Imam masjid Baitussalam.

Utusan dari Mabes TNI didampingi pejabat dari Korem 074/Warastratama, Kodim Sukoharjo, Koramil Grogol dan Babinsa Desa Cemani.

Setelah ramah tamah di Darul Anshar kantor pondok, acara dilanjutkan menuju ke Masjid Baitussalam Pondok Pesantren Almukmin Ngruki untuk melihat mimbar tersebut.

Setelah dari masjid Baitussalam dilanjutkan foto bersama di depan Kantor Darul Anshar.

LUIS Minta Izin Kuliner Non Halal di Solo Paragon Dibatalkan

SOLO (jurnalislam.com)- Rencana Kamis, (13/2/2025) Solo Paragon menggelar Kuliner Non Halal di Solo Paragon. Pihak Solo Paragon telah memperoleh izin dari Polresta Surakarta.

Sementara itu, Humas Laskar Umat Islam Surakarta (LUIS) Endro Sudarsono merasa hingga tanggal Selasa (11/2/2025) sore pengajuan izin belum masuk ke Polresta Surakarta.

“Saat LUIS audiensi bersama Satpol 11 Februari 2025 di kantor Satpol PP, pihak pemerintah kota Surakarta tidak merekomendasikan kegiatan tersebut,” katanya pada Kamis, (13/2/2025).

Endro menjelaskan saat audiensi dengan Polresta Surakarta didapat informasi bahwa Izin akan dikeluarkan setelah ada rekomendasi dari MUI Solo dan Kementerian Agama kota Surakarta.

“Sementara itu hingga pagi ini LUIS belum menemukan ada rekomendasi dari MUI Solo maupun Kemenag Kota Surakarta,” ungkapnya.

“Dalam aturan terkait izin keramaian mengacu pada Peraturan Polri no 7 tahun 2023 pasal 10 ayat 1 huruf c yang mensyaratkan adanya rekomendasi dari instansi terkait, dalam hal ini cukup kompeten jika MUI dan Kemenag Kota Surakarta ikut dimintai rekomendasi,” imbuhnya.

Jika tidak ada rekomendasi dari MUI Solo dan Kemenag Kota Surakarta, kata Endro, timbul pertanyaan apa ada rekomendasi lain selain dari MUI Solo dan Kemenag Kota Surakarta.

“LUIS meminta Kapolresta Surakarta mencabut izin keramaian tersebut dengan pertimbangan ada penolakan dari ormas Islam, belum ada rekomendasi dari ormas keagamaan, ada unjuk rasa penolakan, ada potensi gangguan Kamtibmas dan bisa mengarah pada maladministrasi,” tegasnya.

“Satu hal yang perlu dicatat bahwa bagi umat Islam makan babi adalah haram, mestinya yang haram dibatasi, ditinggalkan, dilarang agar tidak menimbulkan polemik dan kontroversi. Sangat mungkin nanti ada festival-festival haram lain baik zina, gay, lesbi, miras dan judi. Jelas jika ini dibiarkan akan mengganggu tatanan bermasyarakat,” imbuhnya.

“Sesuatu yang haram lalu dipertontonkan, difestivalkan justru mengusik dan mengganggu keyakinan umat lain dan menciderai toleransi beragama,” pungkas Endro.

Munculkan Kegaduhan, Majelis Mujahidin Desak Pemkot Solo Batalkan Kuliner Non Halal di Ruang Publik

SOLO (jurnalislam.com)- Ketua Majelis Mujahidin LPW Jawa Tengah Ibad Sutono ikut mengomentari terkait rencana festival kuliner Cap Go Meh 2025 di Solo yang ada menjual kuliner non halal, menurutnya makanan haram atau non halal dalam perspektif hukum dikategorikan makanan yang tidak aman.

“Berdasarkan Pasal 1 Ayat (5) UU No. 18 Tahun 2012 tentang Pangan, pangan yang diharamkan oleh ajaran agama dikategorikan sebagai pangan tidak aman. Oleh karena itu, penyajian makanan haram di ruang publik berpotensi melanggar prinsip keamanan pangan serta menimbulkan ketidaknyamanan bagi masyarakat yang menjunjung nilai-nilai agama,” katanya dalam rilis yang diterima jurnalislam pada Sabtu, (8/2/2025).

Selain itu, dalam Islam, makanan halal bukan sekadar pilihan, tetapi bagian dari keyakinan dan identitas keagamaan yang wajib dihormati. Menyamakan atau mensejajarkan makanan halal dengan haram dalam satu lokasi publik, meskipun diberi sekat, tetap merupakan bentuk ketidakpekaan terhadap ajaran agama Islam.

“Pengalaman sebelumnya menunjukkan bahwa festival kuliner yang mencampurkan makanan halal dan haram di ruang publik telah menimbulkan kegaduhan dan keresahan sosial. Kejadian ini berulang kembali, menunjukkan kurangnya sensitivitas terhadap keberagaman masyarakat Surakarta,” katanya.

“Meskipun ada upaya seleksi pengunjung dan penyekatan lokasi, hal ini tidak menghilangkan kesan bahwa halal dan haram disejajarkan dalam satu festival. Ini bertentangan dengan prinsip agama Islam dan dapat menyinggung umat Muslim,” imbuhnya.

Solusi dan Usulan

Ibad Sutono menegaskan bahwa Festival makanan halal dan haram tidak boleh dicampurkan dalam satu acara yang sama di ruang publik.

“Jika komunitas tertentu ingin menyelenggarakan festival makanan yang mengandung unsur non halal, sebaiknya dilakukan di area tertutup atau lokasi khusus, seperti tempat ibadah komunitas penyelenggara (gereja, pura, klenteng), sehingga tidak menimbulkan keresahan bagi umat Islam,” paparnya.

Ia juga mendesak Pemerintah Kota Surakarta untuk lebih bijak dalam memberikan izin kegiatan yang berpotensi menimbulkan polemik keagamaan dan keresahan sosial.

“Kami mendesak Pemerintah Kota Surakarta untuk meninjau ulang dan membatalkan festival kuliner yang mencampurkan makanan halal dan haram di ruang publik, demi menjaga keharmonisan dan menghormati nilai-nilai agama,” ujarnya.

“Kami mengajak seluruh elemen masyarakat untuk menghormati keyakinan masing-masing dengan menghindari tindakan atau acara yang berpotensi mencederai nilai agama dan budaya setempat. Majelis Mujahidin LPW Jawa Tengah siap berada di garda depan dalam mengawal kebijakan publik yang selaras dengan konstitusi, nilai agama, dan budaya masyarakat demi mewujudkan kehidupan sosial yang kondusif, harmonis dan beradab,” pungkasnya.

Solo Madani Sebut Festival Kuliner Non Halal Merusak Moderasi Beragama

SOLO (jurnalislam.com)- Ketua Solo Madani Indonesia Jaya (SMIJ) Ustadz Yusuf Suparno menyebut rencana menyandingkan makanan halal dan haram dalam satu festival di ruang publik merupakan bentuk abainya sensitivitas keagamaan yang dapat menimbulkan keresahan.

Sebagaimana diketahui, festival kuliner Cap Go Meh bakal digelar di Solo Paragon Lifestyle pada Rabu-Ahad, (12-16/2/2025). Dalam festival kuliner tersebut rencananya selain ada makanan halal, akan ada makanan non halal yang dijual yang akan ditutupi sekat untuk meminimalisir penjunjung muslim.

“Islam tidak hanya mengatur ibadah, tetapi juga aspek kehidupan, termasuk pangan. Oleh karena itu, menghadirkan makanan haram dalam ruang publik yang bersifat umum
dapat melukai keyakinan umat Islam dan bertentangan dengan prinsip keadilan dan
keseimbangan dalam moderasi beragama. Festival yang mencampurkan Halal dan Haram di ruang publik adalah pelanggaran terhadap prinsip moderasi beragama,” kata Ustadz Yusuf Suparno dalam rilis yang diterima jurnalislam.com pada Senin, (11/2/2025).

Menurut Ustadz Yusuf, pelaksanaan festival tersebut bukan bentuk moderasi beragama, melainkan kompromi yang justru mencederai kesepakatan hidup beragama dalam bingkai NKRI.

Untuk itu, ia mendorong Pemerintah untuk menghormati Prinsip Keberagaman secara adil dan proporsional.

“Meminta Pemerintah Kota Surakarta untuk meninjau ulang kebijakan penyelenggaraan
festival tersebut, mengingat dampak sosial dan keresahan yang ditimbulkan,” ungkapnya.

“Menegaskan bahwa kebebasan beragama harus dipahami dalam bingkai nilai-nilai
agama itu sendiri, bukan dengan mencampuradukkan sesuatu yang bertentangan dengan ajaran agama,” pungkasnya.

Penolakan Festival Non Halal di Solo, LUIS audiensi ke Satpol PP dan Polresta Surakarta

SOLO (jurnalislam.com)- Terkait penolakan Festival Kuliner Non Halal di Solo, Laskar Umat Islam Surakarta (LUIS) lakukan koordinasi dengan Satpol PP dan Polresta Surakarta

Bertempat di kantor Satpol PP perwakilan LUIS dihadiri Edi Lukito Ketua, Salman Wakil Ketua, Yusuf Suparno Sekretaris, Endro Sudarsono Humas dan Tokoh Masyarakat Shobarin Syakur

Didik Kepala Satpol PP Surakarta hingga siang ini, Selasa 11 Februari 2025 Pemerintah Kota Surakarta tidak mengeluarkan Rekomendasi Festival Kuliner Non Halal

Sementara itu ditemui di Mapolresta Surakarta 11 Februari 2025 sekitar pukul 15.00, Doni Staf Intelkam Polresta Surakarta menyampaikan bahwa hingga ditemui rombongan LUIS belum ada pengajuan ijin Festival Kuliner Non Halal

Polresta Surakarta akan mempertimbangkan pendapat dan rekomendasi dari MUI dan Kemenag Kota Surakarta

Sementara itu Endro Sudarsono Humas LUIS bahwa dalam agama Islam ada ajaran yabg sifatnya perintah dan larangan, ada Halal dan Haram.

Yang termasuk kategori haram adalah zina, pernikahan sejenis ( gay dan lesby), Minuman Keras, Makan Babi, maupun Narkoba. Yang haram diperintahkan untuk ditinggalkan

Untuk itu ketika yang Haram kemudian difestivalkan, divulgarkan maka tidak menutup kemungkinan yang haram lainnya juga akan difestivalkan dan ini berbahaya untuk tatanan sosial, hukum dan ketertiban masyarakat

Untuk itu LUIS meminta kepada Panitia maupun pihak Paragon untuk membatalkan Rencana Festival Kuliner Non Halal untuk menjaga kebaikan dan kenyamanan bersama

Pondok Almukmin Ngruki Terima Kunjungan Dandim dan Polres Sukoharjo

SUKOHARJO (jurnalislam.com)- Bertempat di Darul Anshar kantor baru Pondok Pesantren Al Mukmin Ngruki pada hari Senin (10/2/2025) pukul 14.00 WIB Direktur Pondok Pesantren Almukmin Ngruki Ust. Yahya Abdurahman menerima kunjungan Letkol. INF. Supri Siswanto Dandim Sukoharjo dan Kapolres Sukoharjo AKBP Anggaito Hadi Prabowo

Hadir juga AKP Kurniawan Triatmaja,SH Kapolsek Grogol beserta beberapa Kasat Polres Sukoharjo dan Kapten Inf Kasiyan Danramil Grogol dan Pejabat Kodim lainnya

Ikut menyambut kunjungan ini adalah ustadz Abu Bakar Ba’asyir dan Ustadz Sofa Hidayat Wakil Direktur Pesantren, Ustadz Abdurrahman Sekretaris Pondok dan Ustadz Aziz Ikhwani Humas Pondok Ngruki

Dalam sambutannya Ustadz Abu Bakar Ba’asyir mengucapkan terima kasih atas kunjungan dan silaturahmi serta menyampaikan keutamaan menjaga tali silaturahmi

Sementara itu Letkol. INF. Supri Siswanto Dandim Sukoharjo menyampaikan dukungan untuk Sukoharjo agar tetap aman, tentram dan damai

Selanjutnya acara ditutup dengan doa yang dipimpin oleh Ustadz Yahya Abdurahman memohon kebaikan dan keberkahan untuk Indonesia dan Sukoharjo khususnya

Sekitar pukul 15.00 acara dilanjutkan dengan berkunjung di halaman Darul Hijrah asrama putri dan diambil foto bersama

Talkshow ‘Antara Kita, Coklat dan Syariat’ Sukses Digelar, Hadirkan Wawasan Baru Tentang Valentine’s Day

SERANG (jurnalislam.com)– Talkshow inspiratif “Antara Kita, Coklat & Syariat” sukses diselenggarakan di MAUI Café, Kota Serang, Banten. Acara yang berlangsung pada Ahad, (9/2/2025), ini menarik perhatian banyak peserta yang ingin memahami sejarah Valentine’s Day dari perspektif Islam.

Dua pembicara utama, Restu Andika PI, owner @etu_homemade, dan Coach Willy, Chief General @ppdb.banten, memberikan wawasan mendalam mengenai makna sebenarnya dari Valentine’s Day dan bagaimana Islam memandang perayaan tersebut. Dalam sesi sharing time, keduanya juga membahas pentingnya memahami budaya dengan tetap berpegang teguh pada syariat Islam.

Salah satu peserta, Fajar, mengungkapkan bahwa acara ini membuka pikirannya tentang bagaimana masyarakat Muslim sebaiknya menyikapi Valentine’s Day.

“Saya dulu menganggap Valentine’s hanya sebatas perayaan biasa, tapi setelah mengikuti talkshow ini, saya jadi lebih paham sejarahnya dan bagaimana Islam memandangnya,” ujarnya.

Acara ini juga diwarnai dengan diskusi interaktif yang memungkinkan peserta untuk mengajukan pertanyaan langsung kepada pembicara. Atmosfer yang santai namun sarat ilmu menjadikan talkshow ini semakin menarik dan bermanfaat bagi yang hadir.

Didukung oleh Maui Spirit Activity, Yayasan Nusa Karya Insani, Imron, dan Mimbar Dakwah Indonesia, acara ini diharapkan dapat menjadi pemicu bagi masyarakat untuk lebih kritis dalam menyikapi budaya populer serta tetap berpegang pada nilai-nilai Islam dalam kehidupan sehari-hari.

Sebagai penutup, panitia menyampaikan apresiasi kepada semua pihak yang telah mendukung terselenggaranya acara ini. Dengan antusiasme peserta yang tinggi, tidak menutup kemungkinan talkshow serupa akan kembali diadakan di masa mendatang.

Sambut Ramadhan 2025, YDSLU Gelar Tabligh Akbar Bersama Warga Baki Sukoharjo

SUKOHARJO (jurnalislam.com)- Yayasan Dakwah Salimah Lentera Umat (YDSLU) menggelar Tabligh Akbar menyambut datangnya Ramadhan bersama warga Baki, Sukoharjo di Gedung Dakwah Salimah pada Jum’at, (7/2/20205). Kegiatan tersebut dihadiri sekitar 250 orang.

Dewan Pembina YDSLU Ustadz Joko dalam sambutannya mengatakan, bahwa YDSLU bisa eksis atas dukungan umat dan bantuan warga sekitar. Program-program yang sudah berjalan diharapkan bisa bermanfaat bagi umat dan terus berkembang.

“Alhamdulillah bapak ibu semua, atas dukungannya Yayasan Dakwah Salimah Lentera Umat, saat ini kita sudah punya sekolah yang bisa digunakan anak-anak panjenengan, juga kita bergerak dalam kegiatan sosial seperti kemarin bisa menggelar Baksos. Terakhir Gedung Salimah ini kami berharap bisa digunakan untuk kepentingan umat,” ujarnya.

Sementara itu, Dai IKADI asal Karanganyar Ustadz Suwarno menyampaikan perihal semangat dalam menuntut ilmu khususnya ilmu agama Islam. Semakin paham akan menambah amal yang dilakukan sesuai dengan pengetahuan yang terus didapat. Ia menuturkan dengan gaya yang kocak dan sering membuat jamaah yang hadir mengocok perut.

“Bapak ibu makanya mengaji itu semangat, memang pahala itu nggak kelihatan tapi Surga niku wonten. Mulo ngaji kudu semangat, awake dewe niku di dunia nunggu mati. Makane dikasih bojo, anak nggo gaweyan sinambi nunggu mati. Niki kuncine 5 M, Melu Manten Metu Mutu Mati,” tuturnya.

Hadirkan Ragam Pilihan Perjalanan Umrah Terjangkau, Garuda Indonesia Kembali Gelar Garuda Umrah Travel Fair 2025

JAKARTA (jurnalislam.com)- Sejalan dengan upaya untuk mengoptimalkan pangsa pasar penerbangan umrah serta menghadirkan ragam pilihan layanan penerbangan umrah yang terjangkau, maskapai penerbangan nasional Garuda Indonesia kembali menggelar Garuda Indonesia Umrah Travel Fair (GUTF) yang akan diselenggarakan pada tanggal 7-9 Februari 2025 secara serentak di 3 kota yaitu Jakarta (Mall Kota Kasablanka), Surabaya (Tunjungan Plaza 3), dan Makassar (Mall Panakkukang).

Adapun pada penyelenggaraan GUTF 2025 ini, Garuda Indonesia menghadirkan
berbagai penawaran paket perjalanan umrah untuk periode penerbangan hingga
Januari 2026.

Direktur Niaga Garuda Indonesia Ade R. Susardi menjelaskan, bahwa gelaran GUTF
2025 kali ini merupakan upaya berkelanjutan Garuda Indonesia sebagai national flag
carrier dalam menghadirkan layanan penerbangan yang aman dan nyaman bagi
seluruh masyarakat dalam melaksanakan rangkaian ibadah umrah ke Tanah Suci
dengan berbagai penawaran harga yang kompetitif dan berbagai nilai tambah lainnya.

“Penyelenggaraan GUTF ini merupakan upaya berkelanjutan kami menjembatani
kebutuhan masyarakat atas konektivitas udara menuju Tanah Suci mengingat Indonesia merupakan salah satu negara dengan jumlah penduduk muslim terbesar di dunia. Penyelenggaraan GUTF ini diharapkan akan dapat memberikan lebih banyak
alternatif perjalanan untuk menuju ke Tanah Suci bagi masyarakat dengan penawaran
harga yang menarik,” jelas Ade pada Selasa, (4/2/2025).

Ade melanjutkan, “Berbeda pada tahun-tahun sebelumnya, pada tahun ini Garuda
Indonesia menggelar GUTF tidak hanya di Jakarta namun juga di 2 kota besar lainnya
di Indonesia yaitu Surabaya dan Makassar. Hal ini merupakan upaya kami untuk menjangkau masyarakat lebih luas lagi dalam menghadirkan berbagai nilai tambah,” imbuhnya.

Lebih lanjut, gelaran GUTF 2025 ini merupakan gelaran ketiga kalinya di mana Garuda Indonesia menghadirkan berbagai penawaran harga tiket penerbangan umrah, paket umrah dan haji plus serta promo tiket penerbangan perjalanan umrah untuk group booking dengan harga spesial mulai Rp13,9 jutaan untuk penerbangan menuju Jeddah pp dan mulai Rp14,4 jutaan untuk penerbangan menuju Madinah PP dengan periode perjalanan mulai Maret 2025 hingga Januari 2026.

Melalui gelaran ini, Garuda Indonesia juga turut merefleksikan optimisme industri
perjalanan umrah dan haji di tengah tingginya minat masyarakat untuk melaksanakan ibadah di tanah suci. Hal tersebut sejalan dengan keberhasilan Garuda Indonesia pada penyelenggaraan GUTF di tahun 2024 lalu, di mana Garuda Indonesia berhasil mencatatkan animo yang sangat positif yakni berhasil membukukan total transaksi pembelian tiket penerbangan untuk 28.295 penumpang.

Selain itu, untuk menghadirkan pengalaman perjalanan ibadah umrah dan haji yang
aman dan nyaman pada gelaran kali ini Garuda Indonesia turut menggandeng lebih
dari 60 Travel Agent Umrah dan Haji Plus terkemuka untuk membantu merencanakan
perjalanan para calon jemaah umrah dan haji.

Sementara itu, para pengunjung juga berkesempatan mendapatkan berbagai
penawaran menarik lainnya untuk mendukung persiapan perjalanan ibadah ke Tanah Suci di antaranya, tiket penerbangan umrah dengan harga mulai Rp11,7 jutaan melalui program Happy Hour Ticket, Welcome Bonus hingga 1.000 Miles untuk pengguna baru, diskon 20 persen untuk Lounge Access di Bandara Internasional Soekarno-Hatta, diskon hingga 25 persen untuk pembelian Prepaid Baggage dan diskon hingga 40 persen untuk belanja di kanal Garuda Shop.

Sejalan dengan upaya Garuda Indonesia untuk menjembatani aspirasi masyarakat
khususnya terhadap kebutuhan aksesibilitas penerbangan dengan harga yang lebih
terjangkau, Garuda Indonesia secara berkelanjutan melaksanakan berbagai program promosional.

Adapun beberapa program yang dilaksanakan adalah Garuda Indonesia Sales Office Travel Fair (SOTF), Garuda Indonesia Online Travel Fair (GOTF) serta Garuda Indonesia Travel Fair (GATF).

Perkuat Ukhuwah, Ansharu Syariah Jawa Tengah Gelar Silaturahmi dengan Elemen Umat Islam

SUKOHARJO (jurnalislam.com)- Jamaah Ansharu Syariah Jawa Tengah mengadakan kegiatan silaturahmi dengan elemen umat Islam Soloraya di Gedung Dakwah Salimah Waru, Baki, Sukoharjo pada Ahad, (2/2/2025).

Kegiatan silaturahmi bertajuk ‘Menyambut Ramadhan, Menjaga Ukhuwah, Menuju Indonesia Barokah’ tersebut dihadiri sejumlah perwakilan dari elemen umat Islam seperti Majelis Ulama Indonesia (MUI) Sukoharjo, DDII, LUIS, DSKS, FKAM, Majelis Mujahidin, FORTAMMU, LABAIK, MTA, Muhammadiyah Surakarta dan sejumlah elemen lainnya.

Selain dihadiri elemen Umat Islam, kegiatan silaturahmi tersebut juga akan dihadiri oleh elemen aparat pemerintahan yaitu Kodim Sukoharjo dan Polres Sukoharjo.

Menurut Amir Jamaah Ansharu Syariah Jawa Tengah Ustadz Agil Firmansyah S.pd. kegiatan tersebut diharapkan bisa menjadi awal yang baik untuk elemen umat Islam agar bisa terus saling bersinergi dalam menjawab tantangan dakwah dan mengatasi problematika permasalahan umat.

“Dengan kehadirannya diharapkan mampu merekatkan hubungan sebagai sesama anak bangsa dan mensinergikan usaha dalam mewujudkan kesejahteraan bangsa antara elemen umat Islam dengan elemen aparat pemerintah,” katanya.

“Ini adalah langkah awal, dan semoga bukan yang terakhir, kedepan harus lebih sering menjalin komunikasi, agar tujuan dan cita-cita bersama dapat tercapai, yaitu Baldatun Thoyyibatun wa Rabbun Ghofur,” pungkasnya.

Sementara itu Kapolres Sukoharjo, AKBP Anggaito Hadi Prabowo yang diwakili oleh Kapolsek Baki, AKP Gatot Puryanto dalam sambutannya menyampaikan mendukung kegiatan tersebut.

“Mohon kerjasamanya khususnya di wilayah Baki. Kita berupaya bersama-sama memajukan Indonesia,” katanya.