Houthi Yaman Umumkan Blokade Laut ke Pelabuhan Haifa Israel

SANA’A (jurnalislam.com)– Kelompok Houthi Yaman mengumumkan bahwa mereka akan memberlakukan blokade laut terhadap pelabuhan Haifa milik Israel, sebagai bagian dari respons atas agresi militer Israel di Gaza.

Dalam pernyataan resminya dilansir dari Shafaq pada Selasa (20/5), Houthi menyatakan bahwa keputusan ini diambil sebagai bentuk dukungan terhadap rakyat Palestina, khususnya di Gaza, yang terus menjadi sasaran serangan brutal Israel. Mereka menuduh Israel melakukan “pembantaian harian” dan “kejahatan genosida yang belum pernah terjadi sebelumnya dalam sejarah modern.”

“Pelabuhan Haifa kini telah masuk dalam daftar target kami,” tegas pernyataan tersebut.

Houthi juga memperingatkan kepada seluruh perusahaan pelayaran agar menghindari pelabuhan Haifa, karena pelabuhan tersebut mulai sekarang akan dianggap sebagai target militer yang sah.

“Semua perusahaan dengan kapal yang berada di atau menuju pelabuhan ini dengan ini diberitahukan bahwa, pada saat pengumuman ini, pelabuhan tersebut telah dimasukkan dalam daftar target,” kata juru bicara kelompok itu, Yahya Saree, dalam pidato yang disiarkan televisi.

Pengumuman ini muncul hanya beberapa hari setelah militer Yaman, yang berpihak pada gerakan Houthi (Ansarallah), mengklaim telah berhasil menghentikan aktivitas pelabuhan Eilat—yang disebut dengan nama Arabnya, Umm al-Rashrash—melalui militer gangguan udara dan laut.

Pimpinan militer Yaman menyebut bahwa semua operasi dukungan, termasuk blokade laut dan serangan udara terhadap Israel, akan terus berlanjut selama agresi di Gaza tidak dihentikan dan blokade terhadap wilayah tersebut belum dicabut.

Pada Selasa (13/5), kelompok Ansarallah juga mengonfirmasi peluncuran rudal balistik hipersonik yang menargetkan Bandara Ben Gurion di dekat Tel Aviv. Serangan itu menjadi bagian dari serangkaian serangan rudal dan drone yang diluncurkan ke wilayah Israel dalam beberapa hari terakhir.

Meski Houthi telah menandatangani kesepakatan dengan Amerika Serikat untuk menghentikan serangan terhadap kapal-kapal AS di Laut Merah, serangan terhadap Israel tetap berlanjut. Mereka menegaskan bahwa kesepakatan dengan AS tidak mencakup operasi militer terhadap Israel, dan Houthi akan tetap melancarkan serangan hingga Israel menghentikan agresinya di Gaza. (Bahry)

Sumber: Shafaq

Mantan Presiden AS Joe Biden Derita Kanker Prostat Agresif

WASHINGTON (jurnalislam.com)– Mantan Presiden Amerika Serikat, Joe Biden, mengungkapkan rasa terima kasihnya kepada masyarakat atas cinta dan dukungan yang diberikan usai dirinya didiagnosis menderita kanker prostat agresif. Pengumuman ini disampaikan Biden pada Senin (19/5) melalui akun media sosialnya, menyusul laporan dari kantornya akhir pekan lalu.

“Terima kasih telah mengangkat kami dengan cinta dan dukungan,” tulis Biden dalam unggahannya di platform X, seraya membagikan foto dirinya bersama sang istri, Jill Biden.

“Kanker menyentuh kita semua. Seperti banyak dari Anda, Jill dan saya telah belajar bahwa kita menjadi lebih kuat di tempat-tempat yang hancur,” tambahnya, mengenang kembali perjuangan keluarganya saat kehilangan putra mereka, Beau Biden, akibat kanker pada tahun 2015.

Menurut pernyataan resmi, Biden didiagnosis pada Jumat (16/5) setelah mengalami gejala pada saluran kemih. Pemeriksaan lebih lanjut menemukan adanya nodul di prostat. Dokter menyatakan bahwa meskipun jenis kanker ini tergolong agresif dan telah menyebar ke tulang, sel kanker tersebut masih merespons terhadap terapi hormon, sehingga pengobatan tetap bisa dijalankan secara efektif.

Presiden AS saat ini, Donald Trump, yang kerap mengkritik Biden dalam pernyataan politiknya, turut menyampaikan simpati.

“Kami menyampaikan harapan terbaik dan terhangat kami kepada Jill dan keluarga, dan kami mendoakan Joe agar cepat pulih dan sukses,” tulis Trump, 78 tahun, di platform Truth Social.

Kanker prostat merupakan jenis kanker paling umum di kalangan pria. Data dari American Cancer Society menunjukkan bahwa satu dari delapan pria di Amerika Serikat akan didiagnosis kanker prostat sepanjang hidup mereka. Meski bisa diobati jika terdeteksi dini, kanker ini merupakan penyebab kematian akibat kanker nomor dua terbanyak pada pria di AS.

Pengobatan umum untuk kanker prostat meliputi terapi hormon yang bertujuan mengecilkan tumor dan memperlambat penyebaran sel kanker. Namun, terapi ini bukanlah metode penyembuhan total. (Bahry)

Sumber: Alarabiya

Arab Saudi Kecam Keras Eskalasi Militer Israel di Gaza

RIYADH (jurnalislam.com)- Kerajaan Arab Saudi melalui Kementerian Luar Negeri mengeluarkan pernyataan tegas yang mengecam keras eskalasi militer yang dilakukan oleh pendudukan Israel di Jalur Gaza, khususnya di wilayah utara dan selatan. Pernyataan resmi tersebut diunggah melalui akun X (Twitter) resmi Kementerian Luar Negeri Arab Saudi pada Selasa, (20/5/2025).

Dalam pernyataan itu, Arab Saudi menilai tindakan Israel sebagai pelanggaran serius terhadap hukum hak asasi manusia, piagam Perserikatan Bangsa-Bangsa, serta kehendak masyarakat internasional yang mendambakan perdamaian dan stabilitas di kawasan Timur Tengah.

“Kerajaan Arab Saudi mengutuk keras eskalasi militer pendudukan Israel di wilayah utara dan selatan Jalur Gaza, serta perluasan pendudukan wilayah yang luas di wilayah tersebut,” bunyi pernyataan tersebut.

Lebih lanjut, Arab Saudi juga menegaskan kembali penolakannya terhadap semua operasi darat yang dilakukan oleh Israel, karena dianggap mengancam nyawa warga sipil Palestina dan memperburuk krisis kemanusiaan yang terjadi di Gaza.

“Kerajaan memperingatkan konsekuensi serius dari pelanggaran yang terang-terangan dan tidak dapat dibenarkan ini, yang merupakan pelanggaran nyata terhadap hukum internasional dan hak-hak rakyat Palestina,” lanjut pernyataan itu.

Sejalan dengan pernyataan tersebut, militer Israel mengumumkan pada hari Ahad bahwa mereka telah memulai “operasi darat yang ekstensif” di Gaza utara dan selatan, yang menandai peningkatan besar dalam serangan terhadap wilayah kantong tersebut.

Akibat dari operasi militer ini, wilayah Gaza mengalami kehancuran parah. Hampir seluruh dari 2,3 juta penduduknya terpaksa mengungsi dari rumah mereka, dan lebih dari 53.000 orang dilaporkan tewas, menurut data otoritas kesehatan Gaza.

Kontributor: Bahry

Brigade Al-Qassam Lumpuhkan Pasukan Zionis dalam Dua Serangan di Gaza

GAZA (jurnalislam.com)– Sayap militer Hamas, Brigade Al-Qassam, melaporkan dua operasi penyergapan terhadap pasukan pendudukan Israel di Jalur Gaza yang menyebabkan korban di pihak musuh.

Dalam pernyataan resminya pada Jumat, (16/5/2025), Brigade Al-Qassam menyatakan telah melancarkan serangan kompleks terhadap pasukan Zionis di kawasan Al-Atatra, sebelah barat Beit Lahia, Jalur Gaza bagian utara. Dalam operasi tersebut, para pejuang Qassam dilaporkan menargetkan tiga kendaraan militer Israel dengan dua alat peledak jenis “Shawaz” dan sebuah peluru “tandem”.

Setelah ledakan, terjadi bentrokan langsung dengan pasukan Israel menggunakan senjata ringan dan granat tangan. Brigade Al-Qassam mengklaim bahwa serangan ini menewaskan dan melukai sejumlah tentara Zionis. Tak lama kemudian, helikopter militer Israel mendarat di lokasi untuk melakukan evakuasi korban.

Sementara itu, dalam pernyataan terpisah yang dirilis pada Senin, 12 Mei 2025, Brigade Al-Qassam juga melaporkan bentrokan senjata di Jalan Al-Nazzaz, kawasan Al-Shuja’iyya, Kota Gaza bagian timur. Para pejuang mengklaim berhasil melukai dan membunuh dua prajurit Israel yang berlindung di sebuah rumah, setelah terlibat kontak senjata langsung menggunakan senapan mesin.

Brigade Al-Qassam menyebut kedua operasi ini sebagai bagian dari perlawanan berkelanjutan terhadap agresi Israel di Jalur Gaza, yang telah berlangsung intens sejak akhir 2023.

Informasi ini dirilis melalui kanal resmi Gerakan Hamas di Telegram.

Tanpa PBB, Bantuan Mulai Masuk Gaza di Bawah Kendali Militer Israel

GAZA (jurnalislam.com)– Setelah lebih dari tiga bulan melakukan blokade total yang memperparah krisis kemanusiaan di Jalur Gaza, pemerintah Israel pada Ahad (19/5) mengumumkan akan mengizinkan masuknya bantuan dalam jumlah terbatas ke wilayah tersebut. Langkah ini dilakukan bertepatan dengan dimulainya operasi militer baru Israel yang diberi nama Gideon’s Chariots.

Kantor Perdana Menteri Benjamin Netanyahu menyatakan bahwa aliran bantuan dipulihkan “atas rekomendasi militer (IDF) dan kebutuhan operasional untuk memperluas pertempuran guna mengalahkan Hamas.” Bantuan yang dimaksud berupa kebutuhan dasar seperti makanan, dengan alasan mencegah krisis kelaparan yang dianggap dapat menghambat operasi militer.

“Israel akan mencegah Hamas mengambil alih distribusi bantuan kemanusiaan dan memastikan bahwa bantuan tidak jatuh ke tangan kelompok teroris,” tulis pernyataan kantor Netanyahu.

Namun, keputusan ini memicu kemarahan dari dalam koalisi pemerintahan sendiri. Menteri Keamanan Nasional Itamar Ben Gvir menolak langkah tersebut dan menyebutnya sebagai “kesalahan besar”.

“Kita seharusnya menghancurkan Hamas, bukan memberi mereka oksigen,” ujar Ben Gvir dalam pernyataan resminya.

Media Ibrani melaporkan bahwa pembukaan kembali akses bantuan bersifat sementara, sambil menunggu mekanisme distribusi bantuan yang dikembangkan bersama oleh Amerika Serikat dan Israel. Mekanisme yang disebut Gaza Humanitarian Foundation (GHF) itu dirancang untuk mengawasi distribusi bantuan secara ketat menggunakan kontraktor keamanan swasta dan teknologi pengenalan wajah.

Namun, rencana ini mendapat kecaman luas dari organisasi kemanusiaan internasional. Kantor PBB untuk Koordinasi Urusan Kemanusiaan (OCHA) menolak berpartisipasi dalam program tersebut.

“Tidak ada alasan untuk menerapkan sistem yang bertentangan dengan prinsip kemanusiaan,” ujar juru bicara OCHA, Jens Laerke.

Organisasi Medical Aid for Palestinians menyebut rencana AS-Israel tersebut sebagai bentuk “hukuman kolektif” dan “persenjataan bantuan” yang menguatkan kontrol Israel atas Gaza.

“Ini adalah alat penindasan baru dalam kampanye genosida terhadap warga Palestina,” kata CEO MAP, Stephen Cutts.

Di tengah pemberian bantuan terbatas ini, Israel terus menggencarkan serangan di seluruh Gaza. Ratusan warga Palestina dilaporkan tewas dalam tiga hari terakhir. Serangan udara juga menargetkan gudang pasokan medis di Kompleks Medis Nasser di Khan Yunis.

Sementara itu, seorang pejabat Hamas menyebut bahwa pembebasan tawanan berdarah AS-Israel, Edan Alexander, dilakukan berdasarkan janji Washington untuk mencabut blokade. Namun, Israel membantah adanya kaitan antara pembebasan tersebut dan kebijakan bantuan.

Dengan blokade yang belum sepenuhnya dicabut dan operasi militer yang terus meluas, krisis kemanusiaan di Gaza diperkirakan akan terus memburuk. PBB memperingatkan bahwa mekanisme bantuan yang dipaksakan justru dapat memicu pengungsian lebih besar dan memperparah penderitaan warga sipil Palestina. (Bahry)

Sumber: Cradle

Pasukan Israel Serang Rumah Sakit Indonesia di Gaza, Pasien dan Tenaga Medis Jadi Korban

GAZA (jurnalislam.com)– Pasukan pendudukan Israel kembali melancarkan serangan terhadap fasilitas medis di Jalur Gaza. Kali ini, sasaran serangan adalah Rumah Sakit Indonesia, pada Ahad (18/5/2025) yang merupakan satu-satunya rumah sakit umum yang tersisa di wilayah Gaza Utara.

Munir al-Bursh, Direktur Jenderal Kementerian Kesehatan Gaza, mengatakan kepada Al Jazeera bahwa serangan dilakukan oleh pesawat tempur Israel yang langsung menargetkan seorang pasien di dalam rumah sakit tanpa memberikan peringatan sebelumnya. Tak hanya itu, militer Israel juga dikabarkan menembaki Unit Perawatan Intensif (ICU) di rumah sakit tersebut.

Sebelumnya, Direktur Rumah Sakit Indonesia mengonfirmasi bahwa fasilitas medis tersebut telah dikepung oleh militer Israel dan dipaksa untuk menghentikan seluruh operasionalnya. Penutupan ini menjadi pukulan berat bagi warga sipil di Gaza Utara, mengingat rumah sakit-rumah sakit lain seperti Kamal Adwan dan Beit Hanoon juga telah dihancurkan oleh Israel dalam beberapa pekan terakhir.

Dalam perkembangan terbaru, koresponden Al Jazeera Arabic melaporkan bahwa pasukan Israel menyerang gerbang dan merobohkan tembok utara Rumah Sakit Indonesia menggunakan buldozer. Suara tembakan dan penembakan senjata dilaporkan terus terdengar di sekitar area rumah sakit.

Sedikitnya 55 orang dilaporkan masih terjebak di dalam rumah sakit, termasuk empat dokter dan delapan perawat yang terus berjuang merawat pasien-pasien yang tidak bisa dievakuasi.

Sementara itu, sejumlah pasien dari Rumah Sakit Indonesia yang berhasil dipindahkan telah tiba di Rumah Sakit Kamal Adwan pada Ahad, 18 Mei.

Kementerian Kesehatan Palestina menyebut serangan terhadap fasilitas medis ini sebagai kejahatan perang dan meminta komunitas internasional untuk segera turun tangan guna menghentikan agresi brutal Israel terhadap warga sipil dan fasilitas kemanusiaan di Gaza.

Sumber: Al Jazeera

Tujuh Kunci Sukses Sekolah Berkemajuan

SOLO (jurnalislam.com)– Tujuh kunci sukses sekolah berkemajuan. Hal itu disampaikan Sri Sayekti dalam menerima studi tiru Dabin Kasembadan Kangkaesti Kecamatan Karangdowo Klaten Jawa Tengah dengan moderator Wakasek bidang Humas Dwi Jatmiko, Senin (19/5/2025).

Dalam kegiatan yang dilaksanakan secara tatap muka di aula sekolah sehat. Kepala SD Muhammadiyah 1 Ketelan Surakarta Jawa Tengah ini menyampaikan sekolah tidak akan menjadi unggul apabila guru atau staf yang memilik fixed mindset dalam bekerja.

“Sekolah yang di tolak siswa atau customer. Building Image yang kurang menarik. Maka, ada tujuh kunci sukses sekolah berkemajuan,” ujarnya.

Sayekti mengungkapkan perlu adanya bagaimana memanajemen Sumber Daya Manusia. Manajemen Loyalitas. Manajemen Pelayanan. Manajemen Kurikulum. Manajemen Pengembangan Inovasi dan Teknologi Feature. Manajemen Marketing dan Promotion. Manajemen Doa.

“Recharging mindset karakter dan kulaitas sumberdaya manusia terutama guru dan karyawan. Kesuksesan adalah 95% mindset, 5% strategi. Kesalahannya banyak orang menjadikan 5% mindset, 95% strategi. Proyeksi sekolah berkemajuan bisa diawali dengan mimpi sekolah sukses, PPDB 100%, sekolah budget, dan sekolah sesuai dengan kondisi masing-masing,” jelasnya.

Dia menjelaskan ubah perilaku agar laku. “Jangan-jangan gak laku, karena jeleksnya perilaku. Terlalu kaku, terlalu aku. Semua yang kita kerjakan akan dimintai pertanggungjawaban. Di setiap kesulitan ada kemudahan. Allah tidak akan membebani manusia melebihi kemampuannya,” jelasnya, sambil tersenyum.

Oleh karena itu, sambungnya, kita harus manajemen loyalitas. Tidak akan pernah menggigit lengan orang yang pernah membantunya. Tidak akan melubangi kapalnya sendiri.

“Tidak akan meludahi piring tempat ia makan, sumur tempat dia minum. Loyalitas tanpa batas. Loyalitas sama dengan royalitas yang artinya kesejahteraan,” sambung anggota tim Diksuspala Majelis Dikdasmen PP Muhammadiyah.

Sementara itu, Ketua Dabin Aulia GS menyampaikan, “Kami, segenap rombongan dengan jumlah anggota 45 yang terdiri dari 1 Kordinator wilayah, 11 Kepala Sekolah, 11 Guru Fase A, 11 Guru Fase B, dan 11 Guru Fase C, mengucapkan terima kasih atas sambutannya. Dan semangat untuk mempraktikan pada prinsip Amati, Tiru, Modifikasi (ATM) dari pada hasil studi tiru,” ucap Aulia, penuh semangat.

MDI Banten Gelar Kajian Tazkiyatun Nafs: Meraih Hati yang Bersih, Jalan Menuju Ridho Allah

SERANG (jurnalislam.com)- Suasana penuh kekhusyukan terasa sejak pagi hari di lingkungan Masjid Daarul Ayman Citraland, Ciracas, Serang pada Ahad, (18/5/2025).

Ratusan jamaah dari berbagai kalangan hadir mengikuti kajian bertema “Meraih Hati yang Bersih, Jalan Menuju Ridho Allah” yang merupakan bagian dari rangkaian program Tazkiyatun Nafs.

Kajian ini menghadirkan narasumber utama yakni Ustadz Aden Nova, seorang praktisi ruqyah syar’iyyah yang telah dikenal luas karena kontribusinya dalam menyebarkan ilmu syar’i seputar terapi Qur’ani dan penyucian jiwa (tazkiyatun nafs).

Dengan gaya penyampaian yang lugas dan menyentuh, Ustadz Aden mengajak jamaah untuk mulai memperhatikan kondisi hati sebagai kunci utama meraih keberkahan hidup.

“Jika hati bersih, maka seluruh anggota tubuh akan mengikuti dalam kebaikan. Tapi jika hati rusak, maka rusaklah semuanya. Inilah pentingnya kita terus membersihkan hati dari penyakit batin,” ungkapnya.

Tema tazkiyatun nafs diangkat karena relevansi yang sangat kuat dengan kondisi umat hari ini, dimana banyak individu merasa kosong secara spiritual meski hidup di tengah kemajuan teknologi. Melalui kajian ini, peserta diajak untuk kembali kepada nilai-nilai keikhlasan, tawadhu, sabar, serta muhasabah diri sebagai bentuk penyucian jiwa.

Selain materi ceramah, peserta juga dibimbing langsung oleh Ustadz Aden dalam sesi praktik ruqyah mandiri, termasuk pembacaan dan penghafalan doa-doa ruqyah syar’iyyah. Sesi ini menjadi daya tarik tersendiri karena memberikan manfaat langsung yang bisa diterapkan dalam kehidupan sehari-hari, terutama dalam menjaga diri dan keluarga dari gangguan sihir, jin, dan penyakit nonmedis.

“Kami bersyukur bisa ikut kajian ini. Selain ilmunya bermanfaat, saya juga jadi tahu bagaimana meruqyah diri sendiri dengan cara yang benar menurut syariat,” ujar salah satu peserta, ibu rumah tangga asal Serang.

Acara yang dimulai pukul 08.00 WIB dan berlangsung hingga siang hari ini diselenggarakan oleh Masjid Daarul Ayman bekerja sama dengan komunitas dakwah Imron Rosadi dan Mimbar Dakwah Indonesia (MDI). Kajian ini terbuka untuk umum dan diharapkan menjadi agenda rutin demi meningkatkan kualitas keimanan masyarakat.

Mengakhiri acara, panitia menyampaikan harapannya agar kegiatan seperti ini dapat terus dilanjutkan. Sebagai penutup, disampaikan kutipan hadits Nabi Muhammad Shalallahu alaihi wa Sallam.

“Barangsiapa menempuh jalan untuk mencari ilmu, maka Allah akan memudahkan baginya jalan menuju surga.” (HR. Muslim)

Netanyahu Sesumbar Akan Menang di Gaza, Abaikan Proses Gencatan Senjata

TEL AVIV (jurnalislam.com)– Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu kembali menegaskan tekadnya untuk meraih kemenangan atas kelompok pejuang Palestina, Hamas, di Jalur Gaza. Hal ini disampaikannya melalui sebuah pernyataan video yang dirilis pada Senin (19/5/2025), saat pasukan Israel memperluas operasi militernya di tengah stagnasi negosiasi gencatan senjata di Doha, Qatar.

“Ada dua tujuan yang saling terkait untuk operasi ini, yaitu melenyapkan Hamas dan membebaskan para sandera, dan kami akan mencapai keduanya,” ujar Netanyahu, seperti dikutip dari Al Jazeera.

Netanyahu tidak menyinggung soal perkembangan perundingan yang tengah berlangsung, dan justru menekankan rencana militer Israel ke depan. Ia mengatakan bahwa pemerintahnya juga akan membangun penghalang permanen di sepanjang perbatasan timur negara itu.

“Kami akan membangun penghalang di sepanjang Sungai Yordan dari Dataran Tinggi Golan yang diduduki hingga Eilat, untuk mencegah infiltrasi teroris dan sel-selnya,” tambahnya.

Pernyataan itu disampaikan di tengah meningkatnya tekanan internasional terhadap Israel agar menghentikan serangan brutal di Jalur Gaza, yang telah menewaskan puluhan ribu warga sipil Palestina sejak perang dimulai pada 7 Oktober 2023. Sementara itu, proses negosiasi yang dimediasi Qatar dan Mesir terus mengalami kebuntuan, terutama terkait tuntutan gencatan senjata dan pembebasan sandera. (Bahry)

Sumber: Al Jazeera

Hamas Tawarkan Gencatan Senjata 60 Hari, Israel Lanjutkan Serangan Darat di Gaza

DOHA (jurnalislam.com)– Kelompok pejuang Palestina, Hamas, dikabarkan bersedia membebaskan antara tujuh hingga sembilan sandera Israel sebagai imbalan atas gencatan senjata selama 60 hari serta pembebasan 300 tahanan Palestina. Hal ini diungkap oleh seorang pejabat yang enggan disebutkan namanya kepada CNN pada Ahad (18/5/2025).

Menurut sumber tersebut, salah satu syarat pembebasan sandera adalah penarikan pasukan Israel ke jalan Salah al-Din, jalur utama yang membentang dari utara ke selatan Jalur Gaza.

Pernyataan ini muncul bersamaan dengan dilanjutkannya kembali perundingan antara Hamas dan Israel di Doha, ibu kota Qatar. Meski begitu, dari pihak Israel, seorang sumber mengindikasikan bahwa mereka hanya akan melanjutkan perundingan jika Hamas bersedia mengakhiri perang dengan menyerah tanpa syarat.

Sumber itu juga menyebut bahwa delegasi Israel akan berada di Doha dalam waktu terbatas, dan bahwa operasi militer akan kembali ditingkatkan jika tidak ada kemajuan berarti dalam waktu dekat.

Di sisi lain, kantor Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menyatakan bahwa tim perunding Israel tengah meninjau proposal yang lebih luas, termasuk penghentian total permusuhan, pembebasan seluruh sandera, pencopotan Hamas dari kekuasaan, serta pelucutan senjata Jalur Gaza poin-poin yang selama ini ditolak oleh Hamas.

Sementara proses negosiasi berlangsung, militer Israel justru meluncurkan serangan darat besar-besaran pada Ahad (18/5) di bagian utara dan selatan Gaza. Operasi ini diberi nama “Operasi Kereta Perang Gideon”.

Dalam pernyataannya, militer Israel menyebut bahwa serangan ini melibatkan pasukan reguler dan cadangan. Sebagai persiapan, serangan udara telah dilakukan selama sepekan terakhir dengan menargetkan lebih dari 670 lokasi yang disebut sebagai milik Hamas, termasuk jaringan terowongan, gudang senjata, dan titik peluncuran senjata anti-tank.

Seiring meningkatnya intensitas serangan, krisis kemanusiaan di Gaza terus memburuk. Data dari otoritas kesehatan Gaza mencatat setidaknya 3.193 orang tewas dan 8.993 lainnya terluka sejak serangan kembali meningkat pada Maret 2025. Sejak dimulainya perang pada 7 Oktober 2023, jumlah korban jiwa di Gaza telah mencapai 53.339 orang, dengan 121.034 orang mengalami luka-luka. (Bahry)

Sumber: Shafaq