TUNIS (jurnalislam.com)โ Armada Global Sumud, konvoi kemanusiaan internasional yang membawa bantuan untuk rakyat Gaza, singgah di Tunisia pada Ahad (7/9/2025) setelah hampir sepekan terombang-ambing di laut. Dalam misi bersejarah ini, Indonesia turut mengirim lima kapal bantuan dengan 20 delegasi yang terdiri dari aktivis, tenaga medis, dan jurnalis.
Armada yang disebut sebagai konvoi sipil terbesar menuju Gaza itu berangkat dari berbagai negara dengan membawa 72 kapal. Setiap kapal mengangkut sekitar setengah ton bantuan berupa makanan dan kebutuhan pokok. Armada ini melibatkan peserta dari sedikitnya 44 negara dan dijadwalkan berkumpul sebelum melanjutkan perjalanan bersama ke Gaza.
Setibanya di Tunis, misi tersebut disambut aparat keamanan Tunisia dan kapal-kapal lokal yang meneriakkan โViva Palestinaโ sambil mengibarkan bendera Palestina. Armada dijadwalkan berlabuh selama dua hari untuk mengurus dokumen perjalanan serta mengisi persediaan makanan dan air, sebelum kembali berangkat ke Gaza pada 10 September. Perjalanan diperkirakan memakan waktu lebih dari sepekan.
Jurnalis Mauricio Morales, salah satu awak kapal, mengatakan semangat para relawan tetap tinggi meski sempat menghadapi cuaca buruk. Armada sebelumnya singgah di Menorca, Spanyol, untuk perbaikan setelah diterpa badai dan sempat kembali ke jalur awal.
Sejumlah tokoh dunia ikut serta dalam misi ini, di antaranya aktivis lingkungan Greta Thunberg yang berada di kapal Madleen, serta Mandla Mandela, cucu Nelson Mandela. Kehadiran mereka menambah sorotan internasional terhadap aksi solidaritas untuk rakyat Gaza.
Namun, ancaman datang dari Israel. Menteri Keamanan Nasional Israel Itamar Ben-Gvir telah menyatakan rencana untuk menangkap awak kapal dan menahan mereka di penjara Ketziot maupun Damon. Sebelumnya, beberapa misi serupa termasuk kapal Handala, Mavi Marmara Blue, dan Madleen pernah dicegat angkatan laut Israel dan awaknya dideportasi.
Situasi di Gaza sendiri semakin memprihatinkan. Blokade Israel menyebabkan krisis pangan yang menewaskan sedikitnya 387 warga Palestina, termasuk 138 anak-anak. Diperkirakan 900 ribu anak mengalami kelaparan, sementara 700 ribu lainnya menderita kekurangan gizi klinis.
๐๐ฒ๐น๐ฒ๐ด๐ฎ๐๐ถ ๐๐ป๐ฑ๐ผ๐ป๐ฒ๐๐ถ๐ฎ
Indonesia bergabung melalui Indonesia Global Peace Convoy (IGPC) dengan komitmen mengirim lima kapal kemanusiaan bersama negara lain. Sebanyak 20 delegasi Indonesia terdiri dari aktivis, dokter, tenaga medis, dan jurnalis akan ikut serta dalam misi mendobrak blokade Israel sekaligus menyalurkan bantuan bagi rakyat Gaza.
Kehadiran IGPC menegaskan komitmen Indonesia dalam solidaritas global untuk Palestina, sekaligus menjadi bagian dari sejarah armada sipil dunia terbesar yang pernah berlayar menuju Gaza. (Bahry)
Sumber: TNA