PALESTINA (Jurnalislam.com) – Perusahaan Telekomunikasi Palestina ciptakan sepasang aplikasi mobile baru diharapkan dapat membantu warga Palestina menavigasi kemacetan lalu lintas di pos pemeriksaan Zionis di Tepi Barat yang dijajah Israel, lansir Aljazeera, Rabu (18/11/2015).
Aplikasi tersebut menawarkan respon berteknologi tinggi untuk pembatasan konstan dan memberatkan pada gerakan.
"Azmeh", yang berarti kemacetan dalam bahasa Arab, dan "Qalandiya", nama sebuah pos pemeriksaan Israel utama di pinggiran Yerusalem, bergabung dengan aplikasi lalu lintas global lainnya, termasuk Waze yang dikembangkan Israel.
Yang membuat dua aplikasi Palestina tersebut berbeda adalah mereka mampu melampaui lalu lintas jam sibuk setiap hari dan menyentuh di jantung pusat kritik Palestina terhadap penjajahan Israel. Mereka dirancang untuk berfungsi pada jaringan lokal yang lambat – suatu keharusan karena Israel belum memberikan perusahaan telekomunikasi Palestina akses 3G yang lebih cepat.
Masing-masing aplikasi gratis yang diluncurkan sejak bulan lalu tersebut telah di-download beberapa ribu kali. Ketika popularitas mereka tumbuh, pengembang mereka mengatakan aplikasi crowdsourced mereka menyajikan solusi parsial untuk kemacetan yang disebabkan oleh pos pemeriksaan Israel, dan mereka berharap akan digunakan para pengemudi.
"Penjajahan Israel atas Palestina mempengaruhi rakyat Palestina dari semua aspek, dan mengambil banyak hak mereka. Salah satu hak yang diambil adalah kebebasan bergerak," kata Basel Sader, 20, warga Palestina dari Yerusalem timur dan seorang mahasiswa hukum di Universitas Ibrani Yerusalem yang mengembangkan Azmeh.
"Aplikasi ini tidak bisa memberi mereka kebebasan bergerak tetapi bisa membuat segalanya lebih mudah bagi mereka."
Israel mengoperasi serangkaian pos pemeriksaan yang memblokir Tepi Barat dan memisahkannya dari Israel, membatasi perjalanan bagi warga Palestina di sejumlah ruas jalan.
Ketika konflik meningkat, antrian kurang dari 200 meter bisa berlangsung berjam-jam.
Deddy | Aljazeera | Jurnalislam