SERANG (Jurnalislam.com) – Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Banten, Dr. Syamsuddin menilai Brigadir EN (28 tahun), telah membuat malu sebuah Aparatur Negara karena dia sebagai anggota Satlantas Polres mengajak siswi SMK barter tilang dengan berhubungan intim. Beliau juga mendesak kasus ini diusut tuntas bersama dengan lembaga keagamaan karena menyangkut agama.
“Kasus ini harus diusut secara tuntas, bukan hanya dengan internal kepolisian sendiri, tapi melibatkan lembaga keagamaan seperti kementrian agama,” katanya kepada Jurnalislam melalui sambungan telepon pada Sabtu (11/6/2016).
Menurutnya jangan sampai penamaan “oknum” untuk pelaku kepolisian dapat serta merta mengistimewakan pengusutan hanya dari instansi itu sendiri, karena bisa jadi tidak tuntas dan “hanya” menguntungkan instansi besar itu saja.
“Ya jangan sampai masalah seperti ini tidak melibatkan unsur keagamaan, ini masuk wilayah perzinahan dan dapat dosa besar, bukan hanya Propam,” tegas Dosen IAIN Serang itu.
Syamsuddin melanjutkan, seharusnya seorang aparatur Negara dapat memberikan teladan yang baik bagi masyarakat, bukan malah melakukan hal tidak beradab lagi senonoh.
“Menjadi contoh untuk masyarakat menjadi sebuah keharusan, ini aparat penegak hukum loh, bukan main – main,” pungkasnya.
Sebagaimana diketahui sebelumnya, Angggota Satlantas Polres Batu Brigadir EN, 28, mengajak siswi SMK, DSS, 15, barter tilang dengan berhubungan intim.
Korban DSS mengakui masalah tersebut bermula saat ia terjaring razia di sekitar Alun-alun Batu oleh oknum Polisi berinisial E. Ia tidak membawa STNK dan SIM dan diminta masuk Pos Polisi Alun-alun untuk proses tilang.
DSS kemudian diminta membayar uang tilang sebesar Rp250 ribu. Namun, karena tidak memiliki uang sebesar itu, ia pun menolak membayar.
“Jika tidak mau bayar pakai uang, dibayar dengan hubungan intim saja,” ungkap Agustinus menirukan perkataan okum polisi.
Kasubag Humas Polres Batu, AKP Waluyo, menyebut, Brigadir EN telah mengakui dirinya telah mengajak siswi SMK berhubungan layaknya suami istri.
Reporter: Muhammad Fajar | Editor: Deddy