Anshar al Syariah Libya Senantiasa dalam Bimbingan Ulama al Qaeda

LIBYA (Jurnalislam.com) – Faksi – faksi jihad di seluruh dunia mengecam eksekusi Arab Saudi terhadap lebih dari 40 orang  pada awal Januari. Beberapa dari mereka dijatuhi hukuman mati karena ikut ambil bagian dalam serangan pertama al Qaeda terhadap kerajaan antara tahun 2003 dan 2006. Sebenarnya merupakan hal yang wajar jika al Qaeda, cabang-cabang regional dan kelompok afiliasi lainnya mengutuk keputusan House of Saud terhadap hukuman mati tersebut, The Long War Journal mengatakan, Selasa (02/02/2016)

Respon Anshar al Syariah Libya sangatlah penting. Dalam pernyataan tiga halaman yang dirilis melalui Twitter pada 15 Januari 2016 lalu, Anshar al Syariah menyamakan mereka yang dieksekusi Saudi dengan pemimpin senior al Qaeda yang gugur oleh serangan drone Amerika.

"Al Salul (sebuah panggilan untuk Saudi) mengakui pentingnya para ulama saleh sejati yang mengontrol jihad dengan ketentuan yang benar dari kitab Allah Swt dan sunah Rasul-Nya, damai dan berkah besertanya, dan mengetahui dampak dari tidak adanya ulama di arena jihad," ulama  Anshar al Syariah Libya menulis, menurut terjemahan yang diperoleh The Long War Journal, Selasa.

Jihadis mengklaim bahwa dalam hal ini pesan Saudi mirip dengan "tindakan pemimpin kafir global, Amerika, yang telah menewaskan para ulama saleh."

Anshar al Sharia kemudian menyebutkan delapan ulama, semuanya adalah pemimpin al Qaeda yang syahid dalam serangan udara AS: Harits bin Ghazi al Nadhari, Ibrahim Rubaish, Anwar al Awlaki, Nasir al Wuhayshi, Abu Musab al Zarqawi, Abu Yahya al Libi, Atiyah Abd al Rahman (disebut sebagai "Atiyatallah"), dan Khalid al Husainan.

Anshar al Syariah secara teratur menyampaikan khotbah yang disampaikan oleh beberapa ulama yang telah disebutkan di atas. Spanduk web yang digunakan untuk mempublikasi pidato, yang pertama kali diproduksi oleh al Qaeda, dapat dilihat di akhir artikel ini.

Sepanjang bulan Desember dan Januari, stasiun radio organisasi, Ather al Madinah, memposting klip ceramah Syeikh Nadhari dan Rubaish di media sosial. Keduanya adalah ulama al Qaeda di Semenanjung Arab (AQAP) yang gugur pada tahun 2015.

Salah satu ceramah Syeikh Nadhari ini dibagi menjadi tujuh bagian. Dia menjelaskan berbagai masalah Aqidah, termasuk konsep tauhid (atau keesaan Allah). Nadhari menjelaskan dalam khotbah lain mengapa umat Islam harus menjawab "panggilan untuk jihad."

Beberapa ceramah Syeikh Rubaish, mantan tahanan Guantanamo yang menjadi ulama AQAP berpengaruh setelah dia dibebaskan dari tahanan AS, menjelaskan tema yang sama. Dalam satu dakwahnya, Syeikh Rubaish menyarankan Muslim untuk menghindari menjual agama mereka untuk kesenangan dunia. Beberapa ceramah lain menampilkan Rubaish dan Nadhari bersama-sama.

Pidato Syeikh Abu Yahya al Libi juga telah disiarkan kembali oleh Ather al Madinah. Al Libi mengecam idola palsu yaitu demokrasi dalam pembicaraan yang disebarkan secara online pada bulan Desember.

Syeikh Al Libi adalah salah satu ulama al Qaeda paling menonjol pada saat syahidnya bulan Juni 2012. Pada 10 September 2012, pemimpin al Qaeda global Syeikh Ayman al Zawahiri mengkonfirmasi gugurnya Syeikh  al Libi dalam sebuah video yang dirilis secara online. Syeikh Zawahiri juga meminta Anshar al Syariah Libya untuk membalas kematiannya. Anshar al Syariah Libya dan kelompok al Qaeda lainnya menyerang sebuah misi diplomatik Amerika dan CIA yang disebut Annex pada hari berikutnya.

Anshar al Syariah kemudian merujuk pada serangan Benghazi. Dalam video singkat yang dirilis pada bulan Desember, misalnya, mujahidin Anshar al Syariah di dalam video sedang mengatakan: "Katakan pada Amerika yang hina bahwa kita akan membebaskan Abu Khattala."

Abu Khattala adalah tersangka tunggal dari serangan Benghazi 11 September 2012 yang berada dalam tahanan Amerika. Sebuah screen shot para mujahidin yang menyampaikan dalam video dapat dilihat di bawah ini.

Video direkam di sebuah kamp pelatihan yang dinamai Muhammad al Zahawi, Amir pertama Anshar al Syariah, yang syahid akibat luka-luka di akhir 2014 atau awal 2015.

Setelah syahidnya Zahawi itu dikonfirmasi pada bulan Januari 2015, Syeikh Nadhari merilis pidato untuk memuji  Syeikh Zahawi yang dibunuh itu. Nadhari menjelaskan bahwa Zahawi secara pribadi bertemu dengan Syeikh Usamah bin Laden pada 1990-an di Sudan dan mengadopsi metodologi al Qaeda pada waktu itu.

Meskipun Anshar al Syariah Libya awalnya digambarkan oleh beberapa pihak sebagai kelompok jihad lokal (Libya), mereka telah menjadi bagian dari jaringan al Qaeda sejak didirikan pada tahun 2011. The Long War Journal telah mendokumentasikan hubungan mereka dengan al Qaeda dan cabangnya di Utara Afrika, Al Qaeda di Maghreb Islam (AQIM), pada beberapa kesempatan.

Dan Anshar al Syariah Libya sekarang secara terbuka memperkenalkan para ulama al Qaeda kepada para pengikutnya yang baru, mujahidin Libya, secara teratur.

Deddy | TLWJ | Jurnalislam

Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses