Aneksasi Israel Menuju Negara Apartheid

Aneksasi Israel Menuju Negara Apartheid

PALESTINA(Jurnalisam.com)- Kalangan liberal Israel khawatir langkah menganeksasi wilayah Palestina akan membangkitkan hantu masa lalu, yaitu ketakutan bahwa negara itu pada akhirnya akan menyerap ratusan ribu orang Palestina, yang kesehatan, kesejahteraan, dan keamanannya akan ditumpuk di pundak para pembayar pajak Israel. Karena, jika itu tidak dilakukan, Israel akan menjadi negara apartheid.

“Gagasan aneksasi itu membawa banyak orang pada kesadaran bahwa pada akhirnya Israel akan berubah menjadi negara apartheid,” ucap Alon Liel, mantan diplomat Israel yang sempat bertugas d Afrika pada tahun 90-an.

“Karena, ketika Anda mencaplok wilayah dan menyerap orang-orang tanpa memberi mereka hak apa pun, Anda sedang menuju ke arah Afrika Selatan sampai awal 1990-an,” sambungnya, seperti dilansir Sputnik.

Liel mengakui, bahwa Israel dalam perbatasan tahun 1967, jauh dari negara apartheid. Dia mengatakan, tidak ada pemisahan, di mana anak-anak Arab dan Yahudi dapat bersekolah di sekolah yang sama, meskipun tidak banyak yang memilih untuk melakukannya dan semua warga negara diberi akses ke sistem kesehatan, pendidikan, dan peradilan negara. Selain itu, orang Arab Israel dapat memilih dan dipilih menjadi anggota parlemen negara itu.

Namun, gambaran yang sangat berbeda digambarkan di Tepi Barat, yang didominasi Palestina, sebagian besar di antaranya dikendalikan oleh Israel. Gerakan Palestina di sana biasanya dibatasi, undang-undang darurat diterapkan dan bahkan tindak pidana terkecil antara orang Yahudi dan Arab dibawa ke pengadilan militer, yang sering kali bias terhadap Palestina, sesuatu yang telah mendorong perbandingan dengan sistem apartheid Afrika Selatan di akhir abad ke-20.

sumber: sindonews.com

Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.