SOMALIA (Jurnalislam.com) – Sedikitnya 13 pasukan tewas ketika dua kendaraan yang membawa bahan peledak meledak setelah dikemudikan ke arah basis pasukan Uni Afrika (UA) di ibukota Somalia, menurut pejabat dan saksi.
Ledakan pertama terjadi di dekat pintu masuk basis militer, di samping bandara utama Mogadishu, dan yang kedua di sebuah pos pemeriksaan terdekat yang dikawal pasukan rezim Somalia.
Asap putih terlihat mengepul di atas kota setelah ledakan pada Selasa.
“Tiga belas orang tewas dalam dua ledakan bom mobil,” Abdifatah Omar Halane, juru bicara pemerintahan Banadir, pemerintah daerah, mengatakan kepada Al Jazeera, melalui telepon dari lokasi ledakan, Selasa (26/07/2016).
Seorang wartawan di tempat kejadian mengatakan ambulans mengangkut yang terluka ke rumah sakit.
Faksi jihad Somalia, al-Shabaab mengatakan kepada Al Jazeera bahwa mereka bertanggung jawab atas serangan itu.
“Mujahidin kami menargetkan basis Halane yang menjadi markas pasukan asing yang menduduki negeri Muslim kami. Kami telah menewaskan puluhan dari mereka,” kata Abdulaziz Abu Muscab, juru bicara kelompok itu,.
AMISOM, pasukan Uni Afrika, mengatakan di Twitter bahwa ia mengakui serangan itu.
“Serangan-serangan tersebut diluar dugaan .. bertujuan untuk mengganggu kehidupan warga Somalia,” katanya.
Ini bukan pertama kalinya al-Shabaab menyerang markas pasukan UA yang sangat dijaga ketat di kota. Pada Desember 2014 mujahidin al-Shabab berhasil menerobos perimeter basis militer sebelum membunuhi pasukan UA terlebih dahulu terlibat baku tembak dengan tentara yang berlangsung beberapa jam dan menewaskan sejumlah tentara.
Pasukan AMISOM, yang dikerahkan ke Somalia sejak tahun 2007, saat ini memiliki sekitar 22.000 tentara dari Kenya, Ethiopia, Uganda, Burundi dan Djibouti.
Walaupun mereka telah mendorong mujahidin al-Shabab keluar dari ibukota, namun afiliasi Al Qaeda ini masih memegang sebagian besar wilayah dan sering meluncurkan serangan gerilya.
Deddy | Al Jazeera | Jurnalislam