GAZA (jurnalislam.com)โ Seorang bayi perempuan Palestina berusia delapan bulan, Rahaf Abu Jazar, meninggal dunia pada Kamis (11/12/2025) akibat flu berat dan hipotermia di Khan Younis, saat badai musim dingin menerjang kamp-kamp pengungsian di Jalur Gaza.
Badai disertai suhu rendah dan hujan deras itu memperparah kondisi ratusan ribu warga yang tinggal di tenda-tenda tipis setelah dua tahun pemboman Israel yang menghancurkan sebagian besar infrastruktur perumahan.
๐ง๐ฒ๐ป๐ฑ๐ฎ ๐๐ฎ๐๐ฎ๐ต, ๐ฆ๐๐ต๐ ๐๐ป๐ท๐น๐ผ๐ธ, ๐๐ป๐ฎ๐ธ-๐๐ป๐ฎ๐ธ ๐ง๐ฒ๐ฟ๐ฎ๐ป๐ฐ๐ฎ๐บ
Kepala Kementerian Kesehatan Gaza, Munir al-Bursh, mengonfirmasi kematian bayi tersebut dan memperingatkan bahwa situasi berpotensi semakin buruk bagi anak-anak, lansia, dan pasien yang memiliki penyakit bawaan.
โSuhu rendah menghancurkan anak-anak, lansia, dan orang sakit,โ ujarnya kepada Anadolu.
Ia menambahkan bahwa tim medis menemukan banyak kasus menggigil hebat, kesulitan bernapas, hingga risiko kematian, sementara akses obat-obatan dan layanan kesehatan sangat terbatas.
๐๐ฎ๐บ๐ฝ ๐ฃ๐ฒ๐ป๐ด๐๐ป๐ด๐๐ถ ๐๐ฒ๐ฟ๐๐ฏ๐ฎ๐ต ๐ ๐ฒ๐ป๐ท๐ฎ๐ฑ๐ถ ๐๐ฎ๐ป๐ฎ๐ ๐๐๐บ๐ฝ๐๐ฟ
Pertahanan Sipil Gaza menggambarkan kondisi kamp yang berubah menjadi danau lumpur bercampur limbah setelah hujan deras mengguyur sepanjang malam. Lokasi-lokasi seperti al-Mawasi di Khan Younis, al-Bassa dan al-Baraka di Deir al-Balah, serta sebagian wilayah Nuseirat dan Kota Gaza dilaporkan terendam banjir, menyapu tenda dan barang-barang warga.
โPara pengungsi, termasuk anak-anak dan perempuan, kini tenggelam dalam banjir,โ kata lembaga tersebut.
Mereka menyebut menerima lebih dari 2.500 panggilan darurat dalam 24 jam terakhir dari keluarga yang terjebak di tempat penampungan yang tergenang air.
Di Rafah, tenda-tenda juga dievakuasi setelah terendam penuh untuk hari kedua berturut-turut.
Juru bicara Pertahanan Sipil, Mahmoud Basal, memperingatkan bahwa lebih dari 250.000 keluarga rentan mengalami hipotermia dan banjir karena tenda-tenda yang sudah rusak tidak lagi mampu melindungi dari cuaca ekstrem.
๐ฅ๐ฎ๐๐๐๐ฎ๐ป ๐ฅ๐ถ๐ฏ๐ ๐ฃ๐ฒ๐ป๐ด๐๐ป๐ด๐๐ถ ๐ง๐ฒ๐ฟ๐ฎ๐ป๐ฐ๐ฎ๐บ
Otoritas media Gaza menyatakan bahwa sistem tekanan rendah kutub diperkirakan masih akan memengaruhi wilayah tersebut hingga Jumat. Ratusan ribu pengungsi disebut berada dalam bahaya karena tenda mereka terisi air dan membasahi kasur, pakaian, serta persediaan makanan.
Para pejabat Gaza menegaskan bahwa wilayah itu membutuhkan sekitar 300.000 tenda dan tempat penampungan prefabrikasi untuk memenuhi kebutuhan hunian dasar.
Sementara itu, PBB memperkirakan biaya rekonstruksi Gaza mencapai 70 miliar dolar setelah dua tahun agresi Israel. (Bahry)
Sumber: TRT