GAZA (jurnalislam.com)– Kementerian Kesehatan Gaza menyatakan telah menerima 15 jenazah warga Palestina yang diserahkan oleh otoritas pendudukan Israel melalui Komite Palang Merah Internasional (ICRC) berdasarkan kesepakatan gencatan senjata.
Dalam pernyataannya pada Sabtu (8/11), otoritas kesehatan Palestina menyebut bahwa banyak jenazah yang dikembalikan menunjukkan tanda-tanda penyiksaan. Sejumlah tubuh ditemukan dengan kondisi tangan terikat, mata tertutup, wajah rusak, serta luka-luka parah lain yang mengindikasikan adanya kekerasan sebelum kematian.
Jenazah-jenazah tersebut juga dikembalikan tanpa identitas. Dengan pemulangan terbaru ini, total 300 jenazah warga Palestina telah diserahkan oleh Israel sejak gencatan senjata diberlakukan pada 10 Oktober lalu.
Tim forensik Gaza sejauh ini telah berhasil mengidentifikasi 89 jenazah dan masih melanjutkan pemeriksaan sesuai prosedur medis yang disetujui sebelum jenazah diserahkan kepada keluarga masing-masing.
Akibat blokade Israel selama bertahun-tahun dan hancurnya laboratorium medis di Jalur Gaza, keluarga korban terpaksa mengidentifikasi kerabat mereka melalui tanda fisik atau pakaian yang masih melekat.
Sebelum gencatan senjata, Israel dilaporkan menahan sedikitnya 735 jenazah warga Palestina di lokasi yang dikenal sebagai “kuburan angka”, menurut data Kampanye Nasional Palestina untuk Mengambil Jenazah Martir.
Sementara itu, harian Israel Haaretz mengungkap bahwa Israel juga menahan sekitar 1.500 jenazah warga Gaza di pangkalan militer Sde Teiman, sebuah lokasi yang dikenal sebagai pusat penahanan dengan kondisi kejam di wilayah selatan Israel.
Sejak agresi militer dimulai pada Oktober 2023, Israel telah menewaskan lebih dari 69.000 warga Palestina, sebagian besar perempuan dan anak-anak. Lebih dari 170.600 orang terluka, sementara sekitar 9.500 lainnya dilaporkan hilang, banyak di antaranya diduga masih tertimbun di bawah reruntuhan rumah yang hancur akibat serangan udara. (Bahry)
Sumber: TRT