Sembilan Warga Sipil Palestina Gugur Sejak Gencatan Senjata Gaza Diberlakukan

Sembilan Warga Sipil Palestina Gugur Sejak Gencatan Senjata Gaza Diberlakukan

GAZA (jurnalislam.com)– Sedikitnya sembilan warga sipil Palestina gugur sejak gencatan senjata Gaza diberlakukan, kata pejabat kesehatan pada Selasa (14/10). Sementara itu, jumlah korban meninggal akibat agresi militer Israel yang telah berlangsung selama dua tahun terus meningkat.

Menurut kantor berita resmi Palestina, Wafa, tujuh orang gugur pada Selasa pagi, sementara dua lainnya meninggal akibat luka-luka yang diderita dari serangan Israel sebelumnya.

Sebuah pesawat nirawak Israel dilaporkan menewaskan lima warga Palestina ketika mereka sedang memeriksa rumah mereka di lingkungan Shujaiyah, Kota Gaza.

Militer Israel kemudian mengonfirmasi bahwa pasukannya telah menewaskan sejumlah orang di wilayah tersebut. Namun, dalam pernyataannya di Telegram, militer hanya menyebut para korban sebagai “tersangka” yang mendekati pasukan tanpa memberikan bukti apa pun.

“Sejumlah tersangka telah diidentifikasi melintasi Garis Kuning dan mendekati pasukan IDF yang beroperasi di Jalur Gaza utara, yang merupakan pelanggaran perjanjian,” bunyi pernyataan militer Israel.

Sumber dari Layanan Darurat Gaza melaporkan bahwa beberapa warga juga terluka setelah pasukan Israel melepaskan tembakan di daerah Halawa, Jabalia, pada hari yang sama.

Di Khan Younis, Gaza selatan, dua warga Palestina turut terluka akibat tembakan Israel, menurut sumber medis dari Kompleks Medis Nasser.

Sementara itu, kru Pertahanan Sipil Gaza melaporkan bahwa sejak dimulainya gencatan senjata, tim penyelamat mulai menemukan jenazah warga yang sebelumnya terperangkap di bawah reruntuhan bangunan.

Juru bicara Pertahanan Sipil Gaza, Mahmoud Basal, mengatakan kepada Al Jazeera bahwa tim telah menemukan lebih dari 250 jenazah sejak perang berakhir. Banyak di antara mereka ditemukan di jalanan dan di bawah puing-puing bangunan yang hancur.

“Kekurangan alat berat sangat menghambat kemampuan tim untuk menjangkau para korban yang terperangkap. Selain itu, sisa-sisa bahan peledak dan amunisi Israel masih tersebar di banyak lokasi, membahayakan warga sipil,” ujarnya.

Menurut Program Pembangunan PBB (UNDP), lebih dari 80 persen bangunan di Jalur Gaza telah hancur akibat agresi Israel, dengan tingkat kerusakan mencapai 92 persen di Kota Gaza, yang menjadi sasaran utama serangan bulan ini.

Sejak awal perang dua tahun lalu, lebih dari 67.000 warga Palestina gugur, sebagian besar wanita dan anak-anak. Sejumlah organisasi hak asasi manusia internasional, termasuk Amnesty International, telah menyatakan bahwa serangan Israel di Gaza memenuhi unsur genosida.

Selama perang, Israel juga menghambat masuknya bantuan kemanusiaan ke wilayah Gaza, menyebabkan kelaparan parah yang menewaskan sedikitnya 400 warga Palestina. (Bahry)

Sumber: TNA

Bagikan