GAZA (jurnalislam.com)– Badan PBB untuk Pengungsi Palestina (UNRWA) mengungkapkan kondisi memilukan anak-anak di Gaza yang kian terjebak dalam kelaparan akibat blokade Israel. Satu dari tiga anak di Gaza tidak mendapatkan makanan sama sekali dalam 24 jam terakhir.
“Menurut penilaian kebutuhan cepat di Gaza oleh IRC, satu dari tiga anak kecil tidak mendapatkan makanan seharian penuh dalam 24 jam terakhir,” kata UNRWA dalam pernyataan pada Jumat (26/9/2025).
UNRWA menegaskan, “dampak pada anak-anak dan masa kecil mereka tak tertahankan.” Akibat kondisi yang mengerikan ini, banyak anak Gaza terpaksa bekerja, mengemis, bahkan menjarah demi bertahan hidup.
Badan PBB tersebut kembali menyerukan gencatan senjata segera. “Anak-anak Gaza membutuhkan #GencatanSenjataSekarang,” tegas UNRWA.
Komite Penyelamatan Internasional (IRC) juga melaporkan temuan serupa: 70 persen anak di Gaza mengalami kesulitan tidur, hampir satu dari lima anak menarik diri atau diam, dan hanya 1 persen rumah tangga yang memiliki ketahanan pangan. Sebagian besar keluarga dengan anak balita melaporkan tanda-tanda malnutrisi yang jelas.
Sejak 2 Maret lalu, Israel menutup semua penyeberangan ke Gaza, mencegah masuknya makanan, obat-obatan, dan bantuan kemanusiaan. Meski ada truk-truk bantuan di perbatasan, Israel hanya mengizinkan masuk dalam jumlah sangat terbatas, jauh dari kebutuhan minimum penduduk yang kelaparan. Lebih buruk lagi, sebagian bantuan dijarah oleh geng-geng yang menurut otoritas Gaza dilindungi oleh Israel.
Pada 22 Agustus, Inisiatif Global Klasifikasi Fase Keamanan Pangan Terpadu (IPC) menyatakan terjadinya bencana kelaparan di Kota Gaza dan memperingatkan bahwa kondisi itu akan menyebar ke Deir al-Balah serta Khan Younis pada akhir September.
Hingga kini, genosida Israel telah menewaskan setidaknya 65.502 warga Palestina dan melukai 167.376 orang, sebagian besar perempuan dan anak-anak. Dari jumlah itu, sedikitnya 442 korban jiwa adalah anak-anak yang meninggal akibat kelaparan. (Bahry)
Sumber: TRT