JAKARTA (jurnalislam.com)– Baitul Maqdis Institute (BMI) mengapresiasi dukungan Presiden RI Prabowo Subianto terhadap perjuangan rakyat Palestina. Namun, lembaga ini menilai pernyataan Prabowo di Sidang Umum PBB pada 22 September 2025, yang menyebut Indonesia bersedia mengakui Israel dan menjamin keamanannya jika Israel mengakui Palestina, adalah sikap yang blunder dan terlalu tergesa-gesa.
“Respons masyarakat Indonesia yang secara luas menyayangkan statement ini membuktikan gagasan tersebut tidak melibatkan konsultasi publik secara luas,” ujar Direktur Eksekutif BMI, Pizaro Gozali Idrus, dalam keterangan pers, Selasa (23/9/2025).
BMI menegaskan bahwa kebijakan untuk sekadar mengakui Palestina tidak boleh dijadikan alat tawar bagi Indonesia untuk mengakui penjajah Israel. Menurut mereka, Indonesia memiliki mandat konstitusi yang jelas untuk melawan dan menghapus segala bentuk penjajahan.
“Tanpa ada tindakan konkret dari penjajah untuk menghentikan penistaan terhadap Masjid Al-Aqsha, menghentikan blokade dan genosida di Gaza, mengakhiri aneksasi dan pendudukan ilegal di Tepi Barat, serta mengakui hak kembali pengungsi Palestina dan status Al-Quds sebagai ibukota Palestina, maka pengakuan atas Israel tidak bisa diterima akal sehat,” tegas BMI.
BMI juga menyinggung pengalaman Perjanjian Oslo yang kerap diklaim sebagai “langkah menuju perdamaian”. Faktanya, Israel hanya mengakui sebagian kewenangan administratif Otoritas Palestina tanpa pernah menunjukkan niat serius mengakhiri penjajahan.
“Penjajahan terus berlanjut, pelanggaran hak asasi manusia semakin memburuk, dan penghinaan terhadap Masjid Al-Aqsha kian intensif,” lanjut pernyataan itu.
Lebih jauh, BMI memperingatkan bahwa sikap terlalu terbuka untuk mengakui Israel justru berisiko memberi celah bagi Israel untuk sekadar memberikan pengakuan formal terhadap Palestina tanpa aksi faktual.
“Ini akan menjadi jebakan diplomatik yang merugikan perjuangan Palestina dan membuka jalan normalisasi tanpa keadilan. Keadilan harus menjadi panglima dan kata kunci untuk menghadirkan perdamaian dunia yang abadi,” pungkas BMI.